Kamis 28 Nov 2019 15:16 WIB

Siswa Fatih Bilingual School Bersaing di Olimpiade Korsel

Sebelumnya Aqil dan Syafiq telah mendapatkan penghargaan Medali Perak di Singapura.

Siswa Fatih Bilingual School, Aqil Naufal Syahrul saat mengikuti ajang Olimpiade dalam bidang penelitian dan proyek sains Seoul International Invention Fair (SIIF) di Seoul, Korea Selatan.
Foto: Fatih Bilingual School
Siswa Fatih Bilingual School, Aqil Naufal Syahrul saat mengikuti ajang Olimpiade dalam bidang penelitian dan proyek sains Seoul International Invention Fair (SIIF) di Seoul, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa Fatih Bilingual School kembali menunjukkan eksistensinya tidak hanya di level regional dan nasional tetapi juga internasional. Kali ini ajang yang diikuti adalah olimpiade dalam bidang penelitian dan proyek sains Seoul International Invention Fair (SIIF) di Seoul, Korea Selatan.

SIIF merupakan program pameran dan kompetisi penemuan dan inovasi tahunan yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA). Tahun ini SIIF diselenggarakan pada tanggal 27-30 November di COEX Exhibition Hall, Gangnam-gu, Seoul dan diikuti oleh ratusan tim dari 27 negara.

Negara-negara tersebut adalah Bahrain, Bangladesh, China, Kroasia, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Iran, Korea Selatan, Kuwait, Malaysia, Myanmar, Nigeria, Oman, Polandia, Portugal, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Taiwan, Thailand, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Vietnam dan Indonesia.

Fatih Bilingual School turut berpartisipasi mengirimkan sebuah proyek inovasi dengan judul ‘Moss as a Substitute for the Main Substance in Deodorant’ yang diprakarsai oleh dua siswa yaitu Aqil Naufal Syahrul dan Muhammad Syafiq Akbar. Aqil dan Syafiq memulai penelitian mereka sejak Oktober 2018 lalu, mulai dari kajian literatur, mengambil sampel, ekstraksi, hingga pengujian di laboratorium mikrobiologi di bawah bimbingan guru Fatih Bilingual School, Manda Edy Mulyono.

Sebelumnya Aqil dan Syafiq telah mendapatkan penghargaan Medali Perak pada ajang serupa di Singapura yakni AIGC (Advanced Innovation Global Competition) pada 15-17 November 2019 di Nanyang Technical University, Singapore. Mereka berhasil bersaing dengan banyak tim dari berbagai negara, seperti: Ukraina, Cina, Iran, Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam dan Malaysia.

"Semoga mereka bisa mengharumkan kembali nama Indonesia di kancah internasional dan juga dapat membuktikan bahwa pelajar Aceh juga tidak kalah dalam urusan inovasi dan penelitian," kata Management Advisor Fatih Bilingual School, Nurhadi Hafman, dalam siaran persnya, Kamis (28/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement