Rabu 27 Nov 2019 19:48 WIB

Syukur dan Sabar

Syukur dan sabar adalah obat ampuh bagi penyakit 'hati'

Berdoa kepada Allah/ilustrasi
Berdoa kepada Allah/ilustrasi

Abu qilabah adalah seorang imam yang sangat sabar dan memperlihatkan kesabaran tingkat tinggi. Beliau mendapatkan ujian yang luar biasa oleh Allah.

Nikmat penglihatannya Allah ambil, tangannya buntung, tapi beliau selalu mengucapkan syukur kepada Allah, “Ya Allah, aku bersyukur kepadamu karena Engkau melebihkan aku dari yang lain“.

Beliau selalu membaca doa dan berdzikir 

اللَّهُمَّ أَوْزِعْنِي أَنْ أحمدك حمدا أكافىء بِهِ شُكْرَ نِعْمَتِكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ ، وَفَضَّلْتَنِي على كَثِيرٍ من خَلَقْتَ تَفْضِيلا

“Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji-Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan.”

Masyaallah, sungguh kekurangan fisiknya tak lantas membuatnya berkeluh kesah, durjana, dan nestapa. Beliau bahkan bersyukur akan keadaannya. Karena ia meyakini itulah qadha Allah baginya. Dan hamba hanya bertugas menerima qadha baik buruknya dari Allah dengan sikap sabar, ikhlas dan tawakal. 

Ketika iman terhujam dalam dada. Sadar bahwa hakikat eksistensi dirinya adalah untuk ibadah. Maka, hidup dalam kekurangan dan keterbatasan tidak akan terasa berat. Bukan hanya dalam konteks kekurangan dan keterbatasan fisik, bisa juga dalam materi. 

Banyak yang mempersepsikan bahagia di dunia itu adalah memiliki rumah mewah, mobil banyak, uang yang banyak. Padahal itu semua hanya titipan, tak kan dibawa mati, sifatnya semu, tak abadi. 

Kemampuan untuk taat kepada sang Pemilik dirilah salah satu bahagia yang hakiki. Bahagia jika Allah Ridho dengan semua aktivitas kita.

Allah Maha Melihat seberapa keras usaha kita untuk melakukan perintahnya. Ia lah yang memegang hak prerogatif pemberian tiket surga pada kita, hambanya.

Buktikan betapa kita ingin masuk bertemu dengan Nya, berkumpul dengan kekasih Nya. Optimalisasi potensi diri kita walau kita punya banyak kekurangan dan keterbatasan. Sungguh Allah lebihkan kita dalam hal lainnya.

Malulah kita pada sosok Abu qilabah. Jangan tergoda harta dunia yang semu. Sungguh itu bahkan tak sebanding dengan sayap nyamuk di mata Allah. 

عن سهل بن سعد قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ، مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ.

Dari Sahl bin Sa’ad berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda, “Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah. Niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk air” (HR. Tirmidzi. Syeikh Albani menshahihkan hadist ini)

Mudah diucap namun sulit dilakukan. Lantas bagaimana kita bisa melakukannya? Kita harus mengobati hati kita. Kalau ada sedikit saja penyakit hati yang menempel dalam diri kita, akan terasa berat dan sulit untuk ikhlas, sabar, tawakal apalagi optimal dan bahagia beribadah. 

Ada beberapa tips untuk mengobati penyakit hati:

1. Mengistirahatkan hati. Apapun yang kita jumpai, yang pertama kali merespon adalah hati kita. Ketika hati sering letih, maka akan cepat sakit. Seperti letihnya mengikuti arus dunia, misalnya fashion, beauty, gadget yang tidak ada habisnya. Istirahatkan hati di tempat orang-orang sholeh, berkumpul di majelis ilmu, dan di tempat yang dekat dengan lantunan Al quran. 

2. meninggalkan larangan Allah (dosa). Sungguh setiap dosa tidak pernah meninggalkan kenikmatan kecuali sesaat dan penyesalan yang tak ada habisnya. 

3. Sholat taubat dan istigfar. Karena sholat taubat dan istigfar ibarat bom yang akan langsung membinasakan penyakit  hati. 

Mari bersihkan hati. Sabar, ikhlas dan tawakal atas segala kekurangan diri. Terus lejitkan potensi dalam rangka beribadah pada ilahi rabbi. 

Pengirim: Citra dewi anita (owner sweet shaley cookies)

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement