Selasa 26 Nov 2019 20:10 WIB

Guru Sejahtera Hasilkan SDM Berdaya Guna

guru yang sibuk memikirkan kesejahteraan dirinya akan sulit lakukan perbaikan SDM

Guru mengajar di kelas.  (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Guru mengajar di kelas. (Ilustrasi)

Berbagai ucapan selamat hari guru, menghiasi dunia maya. Di sekolah-sekolah pun diadakan upacara untuk memperingatinya. Tak hanya itu, teks pidato Menteri Nadiem sebanyak dua halaman juga viral, menyedot perhatian netizen. Pasalnya, di sana tertulis hal yang berbeda dibanding pidato Menteri Pendidikan sebelumnya.

Seperti biasa, ada yang merespons positif, ada yang sebaliknya. Kalangan yang merespon positif terhadap usulan Nadiem percaya akan adanya perubahan di tangan kabinet baru. Mereka menaruh harapan besar akan nasib guru di tanah air.

Baca Juga

Akan tetapi sebagian netizen merespon negatif pidato Nadiem, sebab merasa apatis. Janji yang sama seperti itu telah terlontar berulang kali, hingga berakhir tanpa bukti. Sebagaimana kita ketahui, guru di negeri ini masih belum mendapat apresiasi yang layak. Sementara tugas mereka sangat penting, peran mereka besar.

Masih banyak guru di Indonesia mendapat gaji rendah, bahkan lebih rendah dari buruh bangunan. Karenanya perlu ditingkatkan, setidaknya sama dengan upah minimum regional (UMR).

Tidak perlu seremonial berlebihan bagi para guru, tapi ubahlah pengelolaan urusan umat berasaskan takwa pada Allah. Perlu upaya sistemik agar pendidikan di negeri ini menjadi lebih berkualitas. Termasuk di dalamnya kondisi para pengajar.

Sebagaimana para pendidik dalam masa kejayaan Islam, tercukupi hidupnya. Guru fokus pada pendidikan, karena negara menjamin kebutuhan dasar dan pokok mereka. Upaya guru yang luar biasa, mendapat penghargaan yang sangat besar, karena merekalah yang membentuk masa depan. 

Guru adalah sosok penting bagi pembentukan generasi. Di tangan merekalah, calon pemimpin negeri disiapkan. Membentuk akal, kepribadian dan intelektual, agar layak mengemban tugas peradaban. Mereka pun merupakan agen penggerak. Di tangan gurulah ditentukan arah perjuangan bangsa, apakah akan menjadi bangsa yang maju, atau tertinggal.

Jika Menteri Nadiem siap menggerakkan kapal besar yang bernama 'Indonesia', maka bisa diawali dengan memperhatikan nasib guru. Sebab guru yang sibuk memikirkan kesejahteraan dirinya, akan sulit menggerakkan 'kapal'. Untuk perbaikan sumber daya manusia, guru adalah ujung tombak. Selamat Hari Guru!

Pengirim: Lulu Nugroho, Muslimah Penulis dari Cirebon.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement