Senin 25 Nov 2019 17:19 WIB

Jalur dan Kuota Tes Masuk PTN Masih Sama

Sejak tahun ini, ada Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Calon mahasiswa mengikuti tes pada Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri Computer Basic Test (SMBPTN-CBT) di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa (31/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Calon mahasiswa mengikuti tes pada Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri Computer Basic Test (SMBPTN-CBT) di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Hampir tidak ada perubahan besar dari seleksi masuk PTN yang prasyarat utamanya memiliki nilai UTBK. Sejak tahun ini, ada Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo Widyobroto menilai, LTMPT sendiri sifatnya bukan melakukan seleksi tapi melakukan UTBK untuk membantu kampus menyediakan data-data yang dibutuhkan.

Baca Juga

Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menekankan, tahun ini jalur dan kuota yang diberlakukan masih sama dengan tahun lalu. Yang berbeda, pada 2020 ditekankan adanya sinergi semua jalur yang ada.

"Minimum 20 persen untuk SNMPTN, 40 persen untuk SBMPTN dan maksimum 30 persen untuk Seleksi Mandiri," kata Budi dalam Sosialisasi SNMPTN, UTBK dan SBMPTN di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Senin (25/11).

Sinergi itu bertujuan agar terdapat kondisi single sign on (SSO). Harapannya, siswa-siswa yang sudah mendaftar di SNMPTN dan memiliki akun LTPMT bisa kembali menggunakannya untuk UTBK maupun SBMPTN.

Resikonya, bila tidak memiliki akun LTMPT, maka sekolah tidak bisa mengisi PDSS dan siswa tidak bisa mendaftar SNMPTN. Pembuatan akun

LTMPT akan dimulai pada 2 Desember 2019 hingga 7 Januari 2020.

Wakil Rektor Bidang Akademik UNY, Margana menuturkan, sosialisasi akan dilakukan Paguyuban Perguruan Tinggi Negeri DIY. Mereka terdiri dari UGM, UNY, UPN Veteran, UIN Sunan Kalijaga dan ISI Yogyakarta.

"Kami berlima bermaksud menyampaikan sosialisasi cara masuk PTN di DIY," ujar Margana.

Selain itu, untuk 2020 pemeringkatan diserahkan kepada sekolah. UTBK yang dilaksanakan selama 22 sesi pada tahun depan hanya dilaksanakan

selama satu pekan sejak 20-26 April 2020.

Sedangkan, untuk calon mahasiswa Bidikmisi diganti dengan KIP yang membuat kuotanya lebih banyak. Sosialisasi menghadirkan pula lebih dari 500 guru-guru dari seluruh DIY.

Pada kesempatan itu, masing-masing PTN turut memaparkan jurusan-jurusan yang ada. Serta, menerangkan cara masuk untuk studi-studi yang ada di perguruan tingginya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement