Senin 25 Nov 2019 16:46 WIB

Umrah untuk Ibu Guru Nunung dari Kang Emil yang Hiperaktif

Kang Emil kecil yang hiperaktif dibimbing dan diarahkan oleh Ibu Nunung.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Kang Emil) menemui gurunya sewaktu SD yang bernama Ibu Nunung dan menghadiahinya perjalanan umrah ke Tanah Suci.
Foto: Dok Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Kang Emil) menemui gurunya sewaktu SD yang bernama Ibu Nunung dan menghadiahinya perjalanan umrah ke Tanah Suci.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bertepatan dengan peringatan Hari Guru setiap tanggal 25 November, Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil, mengunjungi rumah gurunya di Jalan Srimahi 3, Kelurahan Ancol, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Emil memberikan penghormatan dan penghargaan kepada guru SD-nya yang bernama Ibu Nunung.

Menurut Emil, malam sebelum ia berkunjung ke gurunya tersebut,  ia teringat dan rindu untuk bertemu sosok Bu Nunung yang mengajarinya di kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar (SD) ini.

Baca Juga

"Bu Nunung ini guru saya ketika sekolah di SD Banjarsari 3 Bandung. Guru saya banyak tapi entah kenapa yang terlintas di kepala hanya Bu Nunung, makanya tadi malam saya bilang ke ajudan carikan mantan guru saya namanya Bu Nunung, alhamdulillah ketemu," papar Emil pada Senin (25/11).

Emil mengatakan, Bu Nunung punya jasa besar dalam hidupnya. Termasuk, menjadi salah satu faktor kesuksesan dalam karir Emil hingga menjadi seorang pemimpin bagi provinsi dengan jumlah penduduk terbesar se-Indonesia ini.

"Hari ini kan Hari Guru, kalau kita refleksi siapa kita hari ini itu karena peran guru yang luar biasa, jadi leadership saya hari ini sebagai gubernur itu sekian persennya karena motivasi dari Bu Nunung," kata Emil.

Sambil mengenang masa SD ketika menjadi murid Nunung di awal tahun 80-an, Emil pun bercerita pernah memecahkan kaca ruang guru hingga dihukum membersihkan ruangan kelas selama tujuh hari. Saat itu, Emil memang dikenal anak yang hiperaktif, nakal dan susah diatur.

"Saya dulu anaknya agak nakal, hiperaktif, susah diatur, sempat memecahkan kaca ruang guru lalu saya dihukum tujuh hari untuk bersih-bersih," katanya.

Namun, kata Emil, Bu Nunung saat itu melihat ada potensi dalam diri Emil cilik yang bisa dikembangkan dan diarahkan kedalam aktivitas keorganisasian seperti Paskibra atau Pramuka. 

"Bu Nunung ini mengarahkan saya supaya hiperaktif ini disalurkan ke aktivitas keorganisasian seperti Paskibra, Pramuka, tarian masal," kata Emil.

Sebagai bentuk terima kasih Emil atas peran dan jasa sang guru tercinta, Emil pun akan memberangkatkan umrah Bu Nunung dan suami.

"Beliau (Bu Nunung) ingin saya umrahkan bersama suaminya, mudah-mudahan saling mendoakan. Dan ternyata beliau suka mendoakan saya karena sering melihat di televisi lalu teringat batinnya," kata Emil.

Sementara menurut Bu Nunung, ia berharap muridnya Emil sukses terus. "Buat Cep Emil, saya doakan supaya lebih maju lagi, sehat jasmani dan rohaninya, terima kasih sudah ingat saya dan mau datang ke rumah yang sederhana ini," kata Nunung.

Nunung Nurhasanah (62 tahun) adalah pensiunan guru. Dan di antara ribuan siswa-siswi yang pernah diajarnya selama bertugas, Emil menjadi salah satu muridnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement