Selasa 19 Nov 2019 23:18 WIB

Nuffic Neso Beri Kesempatan Peneliti Indonesia ke Belanda

Nuffic Neso berupaya menjaring peneliti Indonesia raih PhD ke Belanda

Nuffic Neso Indonesia menggelar pameran pendidikan tinggi Belanda di Jakarta setelah sebelumnya sukses menggelar di Surabaya akhir Oktober lalu.
Nuffic Neso Indonesia menggelar pameran pendidikan tinggi Belanda di Jakarta setelah sebelumnya sukses menggelar di Surabaya akhir Oktober lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Nuffic Neso Indonesia bekerja sama dengan Academic Transfer kembali mengadakan PhD Recruitment. Acara ini memberikan kesempatan bagi para peneliti yang tertarik mengambil gelar PhD di Belanda untuk tatap muka dan berdiskusi langsung dengan para professor dan recruiter yang dapat menjadi pembimbing penelitian.

 Kesempatan ini diharapkan dapat memfasilitasi kandidat PhD dari Indonesia untuk memperoleh Letter of Admission (LoA) dari pihak universitas Belanda yang nantinya akan membantu mewujudkan para peneliti untuk meraih gelar PhD. 

Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijl mengatakan calon peneliti Indonesia melakukan temu janji dan berdiskusi secara langsung dengan professor dan recruiters penelitian dari universitas Belanda. 9 (sembilan) professor dan recruiters dari universitas Belanda siap menerima antusiasme para calon peneliti dari Indonesia. Total pendaftar pada acara ini adalah 415 kandidat, namun hanya 148 kandidat yang berhasil mendapatkan temu janji dengan professor dan recruiters dari universitas Belanda. 

“acara PhD Recruitment 2019 menunjukkan minat dari institusi pendidikan Belanda untuk menarik peneliti Indonesia yang berbakat. Melanjutkan studi di jenjang PhD adalah mimpi dan tingkat keunggulan akademik tertinggi yang dapai dicapai oleh generasi muda serta pendalaman substansi terhadap minat," ucap dia berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/11). Kesembilan professor dan recruiters yang hadir dalam kesempatan PhD Recruitment tahun ini mempunyai bidang – bidang penelitian yang beragam seperti tekhnik, kewirausahaan, ilmu sosial, hukum, dan lainnya. 

Jeroen Sparla selaku CEO Academic Transfer menuturkan animo masyarakat Indonesia terhadap jenjang studi PhD semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan para pendaftar dalam mengunggah riset proposal yang semakin beragam dalam pembahasan topik. Beliau menambahkan kemampuan bahasa Inggris dari para pendaftar semakin berkualitas dibuktikan dengan penyusunan kalimat yang jelas dalam menyusun proposal riset akademis. Melanjutkan PhD membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris yang di atas rata – rata. Karena mahasiswa PhD tidak hanya berkewajibkan menjelaskan ide kepada dirinya sendiri namun kepada supervisor dan khalayak ramai. 

PhD di Belanda

Pada umumnya, ada 3 (tiga) status PhD di Belanda yaitu PhD employer, PhD by scholarship, dan PhD dengan biaya sendiri.  Kondisi ketiga skema PhD tersebut relatif sama, namun untuk PhD employer biasanya ada tuntutan yang sedikit lebih tinggi karena para mahasiswa PhD menerima gaji dari universitas. Mereka memiliki jam kerja selama 40 jam per minggu yang berarti mempunyai kewajiban untuk berada di kampus pada hari Senin- Jum’at minimal 8 jam per hari. 

Tahun pertama sebagai PhD student adalah tahun yang sangat menentukan. Setelah tahun  pertama, para mahasiswa PhD akan dilakukan assessment yang disebut Go/No Go Interview untuk menentukan apakah studi bisa dilanjutkan atau tidak. Selain menyelesaikan disertasi, para mahasiswa harus menyelesaikan 30 ECTS dalam kurun waktu 4 tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement