Jumat 15 Nov 2019 15:03 WIB

Peran Ayah dalam Islam

Ayah dalam Islam berperan sebagai pemimpin, mengajarkan ilmu dan keimanan

Ayah bersama anaknya (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Ayah bersama anaknya (ilustrasi).

Peringatan Hari Ayah Nasional jatuh pada hari Selasa (12/11/2019). Berbagai ucapan 'Selamat Hari Ayah' nampak berselerakan di media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, hingga WhatsApp.

Seperti dilansir dari laman resminya, kemendikbud.go.id, Senin (12/11/18), Hari Ayah Nasional berawal dari prakarsa Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Meskipun tidak sepopuler Hari Ibu. Namun, peringatan Hari Ayah di kancah dunia sebenarnya sudah dimulai sejak abad ke-12 di 75 negara. 

Dalam Islam, sebagaimana ibu, ayah pun memiliki tanggung jawab yang tak kalah penting dalam sebuah keluarga. Keduanya, yaitu peran ayah dan ibu, bersinergi demi terciptanya mutiara-mutiara umat yang kelak meninggikan kalimat tauhid.

Islam memberi batasan yang sangat jelas terhadap laki-laki dan perempuan, akan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing di muka bumi. Tanggung jawab di dalam keluarga, juga kehidupan bernegara dan berbangsa dalam koridor mereka sebagai hamba Allah.

Peran ayah sebagai pemimpin, mengarahkan orang-orang yang berada dalam kepemimpinannya agar senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah. Maka diperlukan sosok ayah yang berilmu dilandasi keimanan yang mantap.

Mempersiapkan anak-anak agar menjadi bagian dari kebangkitan peradaban. Bukan sekadar generasi yang mengisi hari-hari tanpa ilmu atau larut dalam aktivitas sia-sia, bahkan membebani negara. Akan tetapi bersungguh-sungguh menjadikan anak-anak bangsa sebagai manusia yang berkualitas dengan visi akhirat.

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.” (QS An Nisa: 9).

Selain sebagai pendidik dalam keluarga, peran ayah beragam yaitu pencari nafkah, pemimpin dan role model bagi anak-anak. Keseluruhannya akan sulit terealisasi dengan sendirinya tanpa bantuan negara. Sebab semua tugas tersebut, ada dan saling berkaitan di dalam sebuah sistem. 

Karenanya diperlukan penjagaan oleh negara, agar terwujud secara optimal. Islam telah membuktikan melalui teladan Rasulullah, bahwa para ayah hasil bentukan akidah yang sahih, yang kelak akan menghasilkan generasi yang sanggup mengguncang dunia.

Pengirim: Lulu Nugroho, Muslimah Penulis dari Cirebon

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement