Selasa 12 Nov 2019 17:04 WIB

MSV Studio Berpartisipasi di Japan Content Showcase 2019

JCS 2019 merupakan ajang multi-content market terbesar di Jepang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Prof Suyanto, saat bertemu distributor-distributor film ternama dunia di Japan Content Showcase (JCS) 2019.
Foto: Dokumen.
Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Prof Suyanto, saat bertemu distributor-distributor film ternama dunia di Japan Content Showcase (JCS) 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Usaha Milik Amikom, MSV Studio, berpartisipasi dalam ajang multi-content market terbesar di Japan Content Showcase (JCS) 2019. MSV Studio datang memenuhi undangan langsung Japan Foundation.

JCS 2019 merupakan ajang multi-content market terbesar di Jepang. Terdiri dari Tokyo International Film Festival (TIFFCOM) dan Tokyo International Anime Festival (TIAF) pada 22-24 Oktober 2019.

JSC berlangsung di Sunshine City Convention Center (Ikebukuro). Acara terbesar di Jepang ini mengeksplorasi pasar multi konten seperti tv, film, musik, anime, permainan, dan bidang kreatif lain.

Ada pula business to business (btb) yang melibatkan pencipta konten dengan pembeli, investor, atau distributor. Selanjutnya, bisa menjadi pintu untuk investasi dan pengembangan proyek atau distribusi film.

Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Prof Suyanto, mewakili MSV banyak bertemu distributor ternama dunia. Mulai Vice President Funimation Adam Zehnet dan President AK Entertainment Korea Andrew Ji-Yong Kim.

Ada pula Lead Technical Director Pixar Animation Studios, Lyon Liew, Executive Assistant to CEO Eleven Arts, Chris Platt, Creative Consultant Huace Group China, Irene Wang.

Suyanto banyak membahas cara-cara agar film-film dari Indonesia bisa didistribusikan ke pasar film internasional. Terutama, yang saat ini dikembangkan oleh MSV Studio.

Ia berpendapat, film-film animasi, terutama yang berasal dari luar Jepang, memang menjadi daya tarik tersendiri. Termasuk dalam gelaran Japan Content Showcase tersebut.

"Karena saat ini industri animasi Jepang sedang melihat berbagai animasi/anime yang memiliki gaya berbeda dari konten lokal di Jepang, baik dari sisi ide maupun penceritaan," kata Suyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement