Senin 11 Nov 2019 11:34 WIB

Menristekdikti Dukung Pengembangan Sel Punca Unair

Bambang berharap pengobatan sel punca Unair tersedia dengan harga terjangkau.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja menunjukkan cangkang kapsul saat peresmian Teaching Industry Cangkang Kapsul Berbasis Rumput Laut di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019).
Foto: Antara/Moch Asim
Pekerja menunjukkan cangkang kapsul saat peresmian Teaching Industry Cangkang Kapsul Berbasis Rumput Laut di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristekdikti) Bambang Brodjonegoro menyatakan siap mendukung pengembangan stem cell (sel punca) dan industri cangkang kapsul milik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Apalagi, salah satu keunggulan dari riset dan inovasi Unair berada di bidang kesehatan dan obat.

"Ini tentunya sangat berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat. Apa lagi yang dikembangkan kemarin adalah stem cell, ini adalah jenis pengobatan baru yang intinya mengandalkan tubuh kita sendiri untuk bisa menyehatkan kalau ada problem," kata Bambang usai memberi kuliah umum di Kampus C Unair Surabaya, Senin (11/11).

Baca Juga

Bambang berharap, sistem pengobatan sel punca yang dikembangkan Unair bisa tersedia di Indonesia dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan saat haru menjalabi pengobatan ke luar negeri. Bambang berharap, pengembangan dari sel punca bisa terus berlanjut sehingga makin banyak jenis penyakit yang bisa disembuhkan dengan pengobatan.

Selain itu, Bambang juga menyinggung pabrik cangkang kapsul rumput laut Unair, yang menurutnya juga harus dikembangkan. Cangkang kapsul selama ini berbahan dasar gelatin yang sifatnya hewani dan kadang-kadang dipertanyakan kehalalannya.

"Yang kedua yang menurut saya juga sangat luar biasa adalah pembuatan cangkang kapsul yang diganti dengan produk dari rumput laut. Sehingga sudah pasti halal dan sudah teruji dan dengan harga yang kami cek langsung, itu sama dengan harga dari cangkang kapsul yang berbahan dasar gelatin," ujar Bambang.

Di kesempatan yang sama, Bambang menyebut dua inovasi ini memang telah didanai Kemenristek. Namun ke depannya, Bambang akan berkoordinasi dengan lintas kementerian dan dunia industri agar bisa dikembangkan lebih lanjut.

"Kebetulan yang saya sebutkan tadi sudah didukung oleh Kemenristek melalui berbagai skema pendanaan. Tentunya ke depan yang mau kita dorong adalah kemitraan anantara Universitas Airlangga dengan beberapa produknya ini dengan dunia usaha," kata Bambang.

Bambang juga siap memfasilitasi supaya nantinya, produk yang dihasilkan Unair ini bisa menjadi produk yang tersertifikasi. Bambang juga berharap, produk yang dihasilkan mendapatkan izin edar, dan bisa diproduksi secara luas.

"Tentunya bermanfaat langsung ke masyarakat. Kami akan menjadi koordinator, tapi kami yang akan melakukan kontak baik dengan Kementerian Kesehatan maupun dengan dunia usahanya," kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement