Ahad 10 Nov 2019 23:57 WIB

UII PTS Berkinerja Pengabdian Masyarakat Terbaik

UII mendapat predikat PT kluster unggul.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Karta Raharja Ucu
Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid, saat jadi  pembicara dalam Konferensi Ilmiah Mahasiswa di Universitas Islam Sultan  Agung (Unissula), Jumat (18/10).
Foto: Dok UII
Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid, saat jadi pembicara dalam Konferensi Ilmiah Mahasiswa di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Jumat (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menempati posisi pertama PTS berdasar penilaian kinerja pengabdian kepada masyarakat 2016-2018. UII mendapat predikat PT kluster unggul.

Hasilnya tertera dalam SK Dirjen Penguatan Risbang No: 29/E/KPT/2019 tentang Pemeringkatan Perguruan Tinggi. Capaian ini mengulang kesuksesan UII dua tahun sebelumnya.

Kala itu, UII turut menjadi PTS terbaik di Indonesia dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Pemeringkatan kinerja dwitahunan yang dilakukan Kemenristekdikti itu ditujukan untuk mengukur luaran.

Perguruan tinggi di Indonesia diminta melaporkan data-data kinerja pengabdian kepada masyarakat dalam Simlitabmas. Rektor UII, Fathul Wahid menekankan, ini merupakan penghargaan untuk semua warga UII.

"Kita wajib syukuri, dengan peningkatan kinerja untuk tahun-tahun mendatang. Pemeringkatan bukan tujuan, tapi bentuk apresiasi terhadap ikhtiar UII menyelesaikan pekerjaan rumahnya," kata Fathul, Ahad (10/11).

Senada, Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII, Hendra Setiawan menilai, raihan ini merupakan hasil kerja keras civitas akademika. Baik tingkat fakultas maupun program studi.

Ia berpendapat, tidak mudah mempertahankan capaian tersebut. Terlebih, jumlah perguruan tinggi yang mengikuti pemeringkatan meningkat hingga dua kali lipat dari dua tahun sebelumnya.

Ia menerangkan, untuk mempertahankan capaian ini setidaknya UII telah menempuh tiga langkah strategis. Pertama, menertibkan administrasi dokumen yang terkait dengan segala aktifitas pengabdian.

Kedua, UII mendorong adanya publikasi jurnal pengabdian dan produk pengabdian yang bisa lebih terukur. Ketiga, peningkatan anggaran dana pengabdian dan mengoptimalkan program KKN mahasiswa UII.

"Salah satu tantangan mendorong civitas akademika mempublikasikan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk jurnal dan publikasi produk pengabdian melalui media cetak maupun digital," ujar Hendra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement