Kamis 07 Nov 2019 15:47 WIB

Program Sister School, SMPIT NF Gandeng AIIC Brisbane

Setidaknya ada tiga program yang akan dilaksanakan secara berkala.

Chairman Board dari AIIC, Mr Aziz Khan (kanan) dan Kepala SMPIT Nurul Fikri Bogor, Lukman Fajar Purwoko.
Foto: Dok SMPIT NF Bogor
Chairman Board dari AIIC, Mr Aziz Khan (kanan) dan Kepala SMPIT Nurul Fikri Bogor, Lukman Fajar Purwoko.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Australian International Islamic College (AIIC) dan  SMP Islam Terpadu  (SMPIT) Nurul Fikri Bogor  meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) program Sister School. 

Penandatanganan MoU Sister School dilaksanakan di Kampus Durack AIIC Brisbane, Australia, Selasa (5/11). AIIC diwakili oleh Mr Aziz Khan sebagai chairman Board dari AIIC, sedangkan SMPIT Nurul Fikri Bogor diwakili oleh Lukman Fajar Purwoko sebagai kepala sekolah.

Menurut Lukman, MoU ini menjadikan hubungan baik kedua sekolah selama ini menjadi lebih formal dan terbingkai, dengan beberapa program yang akan dilaksanakan secara berkala. Di antaranya Student Immersion Program, Teacher Immersion Program dan Sharing Program. “Tentunya dengan harapan kedua lembaga bisa bersinergi dalam pendidikan,” kata Lukman dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/11).

Ia menambahkan, beriringan dengan penandatangan MoU  tersebut juga dilaksanakan program pertama Teacher Immersion selama satu pekan, yang diikuti oleh perwakilan dari SMPIT Nurul Fikri Bogor. Mereka adalah  Ms Istianah SPd,  Ms  Ananda Suci Islami, dan Mr  Lukman Fajar Purwoko MT.

Ketiga perwakilan SMPIT Nurul Fikri Bogor   mempelajari secara langsung budaya kehidupan masyarakat Australia (cross culture understanding), proses pembelajaran di AIIC, kurikulum di Queensland dan manajemen di AIIC.

Kedua belah pihak berharap kerjasama bisa dilanjutkan dengan kolaborasi proyek, melatih kemampuan berbahasa dan menjalin persahabatan melalui berbagai kegiatan.  “Sehingga menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab di kalangan pendidik dan siswa sebagai masyarakat global dengan mempertajam kemampuan belajar abad 21,” ujar Lukman.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement