REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Taman Pintar Yogyakarta memerkenalkan cara baru dalam memelajari sains, yang mana dikolaborasikan dengan seni. Hal itu dilakukan dengan menggelar Binome yang berjudul 'Souris Chaos' di Taman Pintar.
Kasie Humas Kerja Sama dan Pemasaran Taman Pintar Yogyakarta, Karmila mengatakan, penggabungan sains dengan seni ini merupakan cara unik untuk mempelajari sains. Sebab, cara tersebut berusaha menyalurkan hasil pemikiran ilmuwan ke dalam naskah seni yang ditampilkan di sebuah pertunjukan.
Karmila menjelaskan, Binome merupakan kata yang berasal dari Bahasa Prancis. Yang mana, memiliki arti 'pasangan' atau dalam kegiatan ini dapat diartikan sebagai penggabungan seni teater dengan ilmu pengetahuan.
Sementara, untuk 'Souris Chaos' sendiri berarti ‘Tikus Kekacauan’. Kegiatan ini digelar bersama IFI Institut Francais Indonesia (IFI).
"Souris Chaos ini menggunakan tiga karakter dari kelompok teater Prancis ‘Les Sens des Mots’ dengan Bahasa Inggris sebagai pengantar," kata Karmila.
Ia juga menjelaskan, Binome merupakan proyek teater hasil pemikiran Direktur kelompok teater Prancis ‘Les Sens des Mots’, Thibault Rossigneux. Binome, katanya, meneliti sains dengan cara yang berbeda dengan yang diajarkan di sekolah
Bahkan, cara tersebut menjadi sebuah sumber inspirasi yang sangat baik bagi teater kontemporer. Binome, lanjutnya, sudah diperkenalkan ke berbagai negara sejak 2012.
"Pertunjukan ini memiliki tujuan pendidikan yang penting karena dapat dilihat sebagai mediasi dan komunikasi alat non-didaktik," ujarnya.
Pertunjukan Binome, jelasnya, sejalan dengan misi Taman Pintar untuk menyebarluaskan sains dengan cara menyenangkan. Sehingga, masyarakat khususnya pelajar dapat memeroleh cara baru dalam memelajari sains.
"Taman Pintar ingin menunjukkan sains tidak hanya berhubungan dengan ilmu pasti, tetapi juga dapat dikembangkan dan disejajarkan dengan perkembangan zaman melalui seni yang disesuaikan dengan ketentuan ilmu pengetahuan," katanya.