REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gema Swara Insani (GSI) Fatahillah, kelompok marching band Madrasah Ibtidaiyah Modern (MIM) Fatahillah, Warung Buncit, Jakarta Selatan, memborong tujuh piala dalam lomba Batavia Marching Band Competition tingkat SD (junior). Kejuaraan yang memperebutkan Piala Tetap Gubernur DKI Jakarta itu terbagi dalam tiga kategori; Display Konser, Brass Pianika, dan CG Contest Drumbattle.
Dari tujuh piala yang diraih, GSI Fatahillah menyabet juara pertama pada kategori "Ansamble" dan "Konser Gold" pada lomba yang digelar di Gelanggang Olahraga dan Remaja (GOR) Cempaka Putih pada 2-3 November 2019 itu. Sementara lima piala lainnya yang direngkuh GSI Fatahillah antara lain: peringkat 4 Gold kategori Kostum, peringkat 4 Gold kategori CG, peringkat 3 Gold kategori FC, peringkat 2 Gold kategori Artistry, dan peringkat 2 Gold kategori Teknik.
Anggota GSI Fatahillah bersama guru-guru dan orang tua murid. (Dokumentasi MI Fatahillah)
Rya, pembimbing GSI Fatahillah mengaku senang dan bangga dengan prestasi yang ditorehkan anak asuhnya. Menurut dia, semua pencapaian tersebut diraih berkat usaha dan kerja keras tim, mulai dari murid, guru, sekolah, hingga orang tua.
"Alhamdulillah. saya senang sekali dan bangga dengan tim GSI Fatahillah. Ini hasil dari kerja sama semua tim, baik anak-anak, orang tua, pelatih, dan sekolah," kata Rya, Ahad (3/11).
Tujuh piala diborong GSI Fatahillah. (Dokumentasi MI Fatahillah)
Rya berkata, tanpa kerja sama dan kerja keras, mustahil bisa meraih prestasi tersebut. "Tanpa kerja sama dan kerja keras kita semua, gak akan berhasil seperti ini. Great team work. Semoga tim GSI Fatahillah semakin solid dan selalu sukses tampil di mana pun. Aamiin," kata dia.
Perasaan serupa juga dirasakan salah seorang anggota GSI Fatahillah, Khairana Shafa Zhufaira. Murid kelas 4 MI Fatahillah itu mengaku senang bisa menjadi bagian dari tim GSI Fatahillah yang membawa pulang tujuh piala.
"Senang banget. Gak disangka-sangka bisa menang. Gak percuma panas dan hujan latihan terus," ujar siswi yang biasa disapa Rana itu.
Anggota Tim GSI Fatahillah (Dokumentasi MI Fatahillah)