Ahad 03 Nov 2019 05:26 WIB

Ma'had Al-Jami'ah UIN Ar-Raniry Gelar Orientasi Mahasantri

Mahasantri harus mampu menguasai bahasa asing.

Suasana orientasi mahasantri Ma'had Al-Jami'ah UIN Ar-Raniry.
Foto: Dok UIN Ar-Raniry
Suasana orientasi mahasantri Ma'had Al-Jami'ah UIN Ar-Raniry.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – Sebanyak 666 mahasantri non-reguler angkatan VII gelombang III tahun akademik 2019/2020 Ma'had Al-Jami'ah UIN Ar-Raniry mengikuti orientasi perkenalan akademik dan keasramaan yang dilaksanakan di Mushalla Ma'had Al-Jami'ah UIN Ar-Raniry, Banda Aceh,  Jumat (1/11) malam.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, Dr Saifullah Sag, MAg. Dalam sambutannya,  Saifullah mengajak mahasiswa untuk menggunakan waktu selama tinggal di asrama untuk berlatih, mengembangkan skill dan membiasakan diri dengan kegiatan yang bermanfaat.

"Orang yang hidup di era industri 4.0 butuh berinteraksi dengan dunia luar. Mahasantri harus mampu menguasai bahasa asing, dan asrama ma'had adalah salah satu tempat yang memfasilitasi berlatih bahasa asing. Mahasantri harus mampu menguasai skill-skill di luar keilmuan akademik yang diajarkan di jurusan masing-masing," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Saifullah juga mengajak mahasantri untuk cerdas dalam menggunakan kecanggihan teknologi di era industri 4.0 agar tidak menjadi perusak kehidupan pribadi dan sosial selama hidup di dalam masyarakat.

"Salah satu yang membuat rusaknya rumah tangga di era industri 4.0 adalah penyalahgunaan kemudahan teknologi HP untuk melakukan hal-hal yang negatif. Ubahlah pola penggunaan HP untuk berinteraksi dan menyebarkan hal-hal yang bermanfaat," harapnya.

photo
Mahasantri Ma'had Al-Jami'ah UIN Ar-Raniry mengikuti orientasi dengan tekun.

Kepala UPT Ma'had Al-Jami'ah UIN Ar-Raniry, Dr Nurchalis Sofyan MA dalam sambutannya memotivasi mahasantri agar mengamati dan mengambil pelajaran dari semua proses interaksi sosial dan pendidikan selama mengikuti program ma'had.

"Selama di asrama,  kalian akan bertemu dan tinggal dengan teman-teman yang berbeda latar belakang. Kalian akan mengamati berbagai perbedaan sosial antar-mahasantri yang berbeda daerah. Jadikanlah semua itu sebagai pengalaman yang akan mempermudah interaksi sosial ketika terjun langsung dalam masyarakat," kata dosen Bahasa dan Sastra Arab tersebut.

Nurchalis juga mengajak mahasantri untuk bersungguh-sunguh menuntut ilmu di rantau sebagai salah satu tanggung jawab kepada orang tua yang membiayai dana pendidikan selama kuliah.

"Harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu di rantau, jangan mengkhianati orang tua yang bekerja susah payah mencari nafkah untuk membayar biaya pendidikan anaknya," tambahnya.

Kegiatan orientasi tersebut diakhiri dengan sosialisasi akademik yang disampaikan oleh Ade Suhendri SPdI dan sosialisasi keasramaan yang disampaikan oleh Hendra SH, MAg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement