Jumat 01 Nov 2019 22:59 WIB

Generasi Bangga Maksiat

Rasulullah menyebut maksiat akan mendatangkan azab dan segeralah tabuatan nasuha

Jangan Berzina
Jangan Berzina

"Jadi gini, Er***a ini emang hamil diluar nikah. Setelah hamil duluan sih ya saya ga kaget. Satu bulan setelah hamil, kita nikah". Yonglex 

Itu adalah kalimat konfirmasi dari sang influencer. Karena netizen mempertanyakan kehamilan istrinya yang baru saja menikah tapi usia kandungannya sudah 7 bulanan. Dengan bangganya Yonglex mengungkapkan rasa tanggung jawab atas perilakunya yang telah menghamili sang pacar. Ia pun menghimbau yang lain untuk bertanggungjawab atas semua perbuatannya, siap atau tidak. 

Sekilas pernyataan sang influencer ini bisa dibilang Bagus. Menyuruh anak muda untuk bertanggung jawab. Tapi, ada bahaya dibalik pernyataan itu. Yang juga tertangkap oleh netizen, termasuk saya. Yonglex seolah-olah menyatakan ya gapapa berhubungan suami istri sebelum menikah, asal nanti dinikahin. Asal mau tanggungjawab ke pihak perempuan dan janin dalam kandungan. 

Mau jadi apa negeri ini kalau penerusnya gemar maksiat, gemar zina dan membenarkannya? Padahal Allah sudah larang untuk mendekati zina apalagi melakukannya. Haram. Dan yakinlah kita sebagai muslim kalau sesuatu yang Allah larang itu pasti akan mendatangkan mudharat selain dosa. Betapa zina menghancurkan keberkahan rumah tangga. Zina memutus nasab bapak pada anak. 

Rasul pun kabarkan jika zina sudah merajalela, berarti sudah menghalalkan turunnya azab Allah swt. Na'udzubillah. 

"Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu daerah, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab atas diri mereka sendiri" (HR. Hakim, Baihaqi, Thabrani). 

Jadi, apapun alasannya justru zina harus dijauhi. Jangan pernah sedikit pun mendekati zina. Dosa besar menanti di akhirat sana. 

Dan jika sudah terlanjur melakukannya. Maka, bertaubatlah dengan taubatan nashuha dan tutuplah aib itu. Karena Allah sudah menutup aibnya. Bahkan jangan sampai jabang bayi pun tahu.

Sebagaimana pada masa Umar bin Khattab ada seorang lelaki yang menanyakan bagaimana jika putrinya pernah berzina dan kini ada yang melamarnya. Haruskah ia ceritakan dosa besar putrinya itu? Maka Umar katakan, jangan buka aib yang sudah Allah tutupi.

"Setiap umatku mendapatkan pemaafan, kecuali orang yang menceritakan aibnya sendiri. Sesungguhnya diantara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seseorang yang melakukan dosa di malam hari dan sudah Allah tutupi. Kemudian di pagi harinya, ia sendiri membuka apa yang Allah tutupi itu" (HR. Bukhori dan Muslim).

Ini bukan hanya perkara tanggungjawab. Tapi juga menutup aib. Bukan hanya tentang nanti pasti akan dipikul semua konsekuensinya. Tapi juga masalah pelanggaran aturan Allah. Sudah siapkah memikul dosa besar zina? Yang dibayar api neraka. Yang panasnya berpuluh kali dari api dunia. 

Subhanallah. Maha suci Allah. Jangan salah mengajak. Jangan berbangga dengan maksiat. Ingat tempat kembali di akhirat. Semoga kita semuanya selamat. Yuk ngaji lagi islam yang benar. Jangan membenarkan yang biasa dilakukan. Sesuaikan standar benar salah dengan aturan Allah saja. 

Wallahu'alam bish shawab. 

Pengirim: Fatimah Azzahra, S. Pd

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement