Ahad 27 Oct 2019 16:20 WIB

3 Cara Menghadapi Era Digital

Amikom diuntungkan dengan era digital.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Merdeka di era digital, ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Merdeka di era digital, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Amikom Yogyakarta menjadi salah satu perguruan tinggi yang merasakan dampak positif masuknya era digital. Kepala Bagian Kelembagaan dan Sistem Informasi LL-Dikti Wilayah V, Sukarsono Windu Kumoro mengatakan, itu sudah terjadi sejak Amikom resmi menyandang nama universitas. Apalagi, Amikom memiliki 16 prodi.

"Dari 102 perguruan tinggi di DIY, Amikom menduduki peringkat delapan mahasiswa terbanyak dengan 12 ribuan mahasiswa, dan peringkat keempat jumlah dosen dengan kurang lebih 395 dosen," kata Sukarsono, Sabtu (26/10).

Hal itu disampaikan Sukarsono saat memberi sambutan di Wisuda Pascasarjana, Sarjana dan Diploma Universitas Amikom Yogyakarta ke-72. Wisuda diselenggarakan di Ballroom Grand Pacific Yogyakarta.

Kepada wisudawan, ia menitipkan tiga pesan menghadapi tantangan di era digital. Mulai dari kemampuan bahasa Inggris yang menjadi modal menggali pengetahuan, dan diusulkan agar dikuatkan dalam kurikulum.

Kedua, wisudawan diminta rajin membangun coding dan diimplementasikan kepada masyarakat. Ketiga, menguatkan psikologis masing-masing untuk siap dalam menghadapi apapun tantangan-tantangan pada masa mendatang.

"Amikom itu tempatnya industri kreatif, yakin banyak produk-produk yang dihasilkan Amikom dan nantinya akan dimaksimalkan kementerian-kementerian," ujar Sukarsono.

Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Suyanto, tidak dapat hadir langsung ke lokasi wisuda. Suyanto yang sedang berada di Jepang tetap memberikan sambutan wisuda melalui sambungan Skype.

Ia menjelaskan, ketidakhadirannya karena taifun yang terjadi di sana menghambat penerbangan. Namun, Suyanto yang masih ada di bandara itu memberikan satu kabar gembira yang membanggakan.

Pasalnya, kehadirannya sendiri ke Jepang lantaran Amikom dipilih Japan Foundation sebagai perwakilan produser animasi Indonesia. Suyanto hadir bersama perwakilan produser film dari Malaysia.

"Saya dibiayai seluruhnya oleh Japan Foundation dan di sini bertemu salah satu distributor film animasi terbesar dunia, Funimation dan Eleven Art," ujar Suyanto.

Pada kesempatan itu, Amikom mewisuda total 635 wisudawan dengan 93 di antaranya berhasil meraih cumlaude. Dengan wisuda ke-72, hingga kini Amikom sudah memiliki total wisudawan sebanyak 25.478.

Mewakili wisudawan, A'an Nujumul Ma'ruf merasa, Amikom jadi pengalam penting dalam hidupnya. Sebab, ia merasa, kampus jadi laboratorium kehidupan dan universitas tempat temukan banyak sudut pandang hidup.

"Jadi, pengalaman kita selama menuntut ilmu semasa kuliah seperti mikrokosmos kehidupan berbangsa dan bernegara," kata A'an.

A'an, turut mengingatkan betapa menyedihkannya cara manusia membabat masa depan dari hari ke hari. Hal itu bisa dilihat dari seringnya manusia mengabaikan lingkungan hanya demi memuaskan keserakahan.

Untuk itu, ia berharap Amikom tidak cuma mengedepankan kognitif. A'an menekankan, etika moral harus terus dipupuk yang salah satunya bisa dilakukan lewat memanfaatkan dan memaksimalkan mentoring-mentoring.

Ia berharap, diskursus masalah-masalah kemanusiaan turut dibuka lebar di Amikom. Sehingga, kedekatan emosional mahasiswa dan dosen di dalam kelas bisa ditingkatkan lebih jauh dari apa yang selama ini terjadi.

"Semoga kita jadi intelektual organik, bermoral, berperikemanusiaan, tidak diperbudak keserahakan, dan mewujudkan teknologi for humanity," ujar A'an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement