Ahad 27 Oct 2019 06:10 WIB

Fatih Bilingual School Kembali Adakan STEMS Expo

Ini adalah wadah para siswa untuk mempraktikkan teori-teori pelajaran.

Fatih Bilingual School Banda Aceh kembali mengadakan kegiatan Science, Technology, Engineering, Mathematics, and Social Studies (STEMS) Expo pada Jumat (25/10) hingga Sabtu (26/10) lalu di kompleks sekolah tersebut, kawasan Lamlagang, Banda Aceh.
Foto: dokpri
Fatih Bilingual School Banda Aceh kembali mengadakan kegiatan Science, Technology, Engineering, Mathematics, and Social Studies (STEMS) Expo pada Jumat (25/10) hingga Sabtu (26/10) lalu di kompleks sekolah tersebut, kawasan Lamlagang, Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Fatih Bilingual School Banda Aceh kembali mengadakan kegiatan Science, Technology, Engineering, Mathematics, and Social Studies (STEMS) Expo pada Jumat (25/10) hingga Sabtu (26/10) lalu di kompleks sekolah tersebut, kawasan Lamlagang, Banda Aceh.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 2.500 pengunjung tersebut pameran proyek percobaan sederhana yang khususnya dibuat oleh para siswa SD-SMP-SMA Fatih Bilingual School dalam bidang Science, Technology, Engineering, Mathematics dan Social Studies (STEMS). 

"Kegiatan Fatih STEMS EXPO adalah salah satu wadah dimana para siswa diajak untuk mengaplikasikan teori-teori pelajaran yang mereka dapatkan di kelas dalam kehidupan sehari-hari," kata School Director Fatih Bilingual, Nurhadi Hafman, dalam siaran persnya, Ahad (27/10).

Nurhadi mengungkapkan, persiapan proyek STEMS dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan diintegrasikan dalam proses pembelajaran di kelas. Para siswa diberikan timeline untuk menyelesaikan proyek STEMS yang mereka pilih secara berkelompok. 

"Sebelum mereka menampilkan proyek STEMS kepada khalayak umum, mereka harus mengajukan proposal percobaan yang dipilih, mempresentasikannya di depan dewan guru, membuat video percobaan yang diunggah ke akun youtube mereka dan mempersiapkan stand STEMS EXPO untuk dua hari acara," katanya menambahkan.

Melalui program Fatih STEMS EXPO para siswa diajak untuk membangun 21st century skills atau yang biasa disebut 4C, yaitu: collaboration, communication, critical thinking, creativity selain belajar memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. 

 

Terdapat sekitar 100 stand proyek sederhana yang siap ditampilkan dalam kegiatan ini. Selain itu acara ini dimeriahkan dan didukung oleh berbagai pihak yang juga membuka stand pada saat acara seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banda Aceh, Politeknik Aceh, dan Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristan). Kegiatan ini didukung oleh berbagai elemen masyarakat termasuk para akademisi dan pemerhati pendidikan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement