Kamis 24 Oct 2019 01:01 WIB

Menyongsong Kebangkitan Santri

Saatnya santri bangkit dan menyebarkan nilai-nilai Islam murni

Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Parade Santri Cinta  Damai di kawasan Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Kegiatan ini  merupakan rangkaian dari perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2019.
Foto: Dok Kemenag
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Parade Santri Cinta Damai di kawasan Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2019.

 Hari Santri Nasional (HSN) diperingati tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Tema utama yang diangkat pada HSN ke-4 tahun 2019 adalah “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”. Tema ini diangkat dalam rangka menggalakkan kembali syiar-syiar agama yang santun dan damai.

Peringatan HSN ini ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015. Mengambil momen Resolusi Jihad yang difatwakan KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU dari Pesantren Tebu Ireng, Jombang, yang menjadi motor penggerak perlawanan santri dan umat Islam melawan penjajah Belanda. Peristiwa sejarah ini menunjukkan besarnya peran ulama, santri, dan umat Islam di nusantara dalam peperangan mempertahankan NKRI dari rongrongan penjajah.

Sebagai generasi muda, santri merupakan pewaris dan calon pemimpin bangsa. Ketika paham kebebasan telah merasuk dan merusak sebagian generasi jaman now, santri diharapkan mampu bertahan dan tetap steril dari budaya asing yang semakin gencar dipropagandakan Barat. Pendidikan agama yang didapatkan  semoga tidak hanya tampak dari pakaian saja, tetapi Islam juga tampak dalam pemikiran dan tingkah laku. 

Sudah saatnya santri menunjukkan eksistensinya. Nilai-nilai Islam murni yang tertanam dalam jiwa-jiwa santri merupakan potensi besar dalam menghadapi perang pemikiran yang dilancarkan musuh-musuh Islam. Santri harus menjadi barisan terdepan dalam menghadapi ide-ide kufur yang hendak merusak Islam, seperti liberalisme dan pluralisme.

Dekadensi moral tersebar luas di negeri kita. Negeri ini membutuhkan perubahan. Membutuhkan generasi bertakwa, yang mampu mengangkat harkat dan derajat bangsa. Generasi yang mandiri dan bertanggungjawab. Harapan umat Islam sangat besar pada kalangan santri. Santri Indonesia, bangkitlah!

Ummu Ahiyah, Makassar

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement