Rabu 23 Oct 2019 19:06 WIB

Muhadjir Percayakan ke Nadiem Soal Kebijakan Dikbud

Muhadjir Effendy sebelumnya menjabat Mendikbud selama tiga tahun terakhir.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kiri) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim (kanan) saat acara lepas jabatan Kemendikbud di Garaha Utama Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Thoudy Badai
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kiri) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim (kanan) saat acara lepas jabatan Kemendikbud di Garaha Utama Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan semua keputusan mengenai kebijakan pendidikan pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang baru Nadiem Anwar Makarim. Muhadjir sebelumnya menjabat Mendikbud selama tiga tahun terakhir.

"Tadi Pak Mendikbud sudah bilang ingin mempelajari dulu situasi, saya kira betul. Kemudian saya sudah menyerahkan rencana strategis pendidikan, saya serahkan ke beliau mana yang perlu dievaluasi dan mana yang perlu dilanjutkan. Saya serahkan sepenuhnya pada beliau," ujar Muhadjir di Jakarta, Rabu (23/10).

Baca Juga

Saat menjabat Mendikbud, sejumlah program dirancang oleh Muhadjir. Seperti penerapan sistem zonasi untuk mengatasi masalah pendidikan dan kompetensi guru, penyelesaian masalah guru honorer, Gala Siswa Indonesia (GSI), hingga program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

"Nantikan pejabat eselon satu dan dua akan memberikan masukan ke beliau, saya serahkan sepenuhnya pada beliau," katanya.

Muhadjir juga mempersilakan jika ada program-programnya terdahulu yang diperbaharui ataupun nantinya Nadiem membuat program baru di bidang pendidikan. Sebelumnya, Muhadjir menitipkan empat hal pada Mendikbud baru yakni program penguatan pendidikan karakter di sekolah, percepatan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP), melanjutkan revitalisasi sekolah, dan memperluas zonasi sekolah.

Muhadjir menambahkan sebagai Menko PMK dirinya diminta Presiden Jokowi untuk fokus pada dua hal. Yakni, memperluas lapangan pekerjaan dengan mendidik tenaga terampil dan manajemen talenta yang bertujuan mendata talenta hebat yang dimiliki Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement