Rabu 23 Oct 2019 15:36 WIB

Mendikbud Nadiem Makarim Akui Masih Perlu Belajar

Nadiem mengaku perlu belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungan Kemendikbud.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andi Nur Aminah
Mendikbud Nadiem Makarim bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Mendikbud Nadiem Makarim bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengaku masih perlu belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungan Kemendikbud. Nadiem resmi menjadi Mendikbud setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (23/10).

"Saya mohon maaf dari sisi formalitas dan protokol saya masih harus belajar. Tapi kayaknya secara konsisten itu tema hari ini yaitu belajar. Ini merupakan kehormatan luar biasa untuk saya hari ini diberi amanah oleh Presiden Jokowi," kata Nadiem saat sambutan di gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat.

Baca Juga

Kemudian, ia menambahkan bagian yang terpenting sekarang adalah bekerja sama dengan seluruh pimpinan dan staf Kemendikbud. Karena Kemendikbud menjadi ujung tombak terpenting masa depan Indonesia. Dengan merubah mindset generasi yang berikutnya, Indonesia akan semakin maju di panggung dunia.

Nadiem mengaku menerima jabatan dan amanah ini karena ia ingin mentransformasi suatu negara melalui pendidikan dan generasi berikutnya itu menjadi yang terpenting. "Tolong jangan dipanggil Pak Nadim, tapi Mas Nadim saja. Saya tidak punya rencana sama sekali. Rencana saya 100 hari adalah saya akan duduk dan mendengar berbicara dengan pakar-pakar di lingkungan Kemendikbud yang telah bertahun-tahun memberikan dampak pada kualitas pendidikan Indonesia dan belajar dari mereka," ujar dia.

Selama 100 hari pertama, Nadiem akan mengerjakan aspirasinya untuk semua siswa di seluruh Indonesia yaitu belajar. Jadi, ia berada di Kemendikbud untuk menjadi murid bukan menjadi guru. "Saya di sini boleh dibilang mulai dari nol, maka dari itu saya akan belajar sebanyak-banyaknya. Tapi jangan khawatir selama ini saya juga sudah mempersiapkan diri, jadi banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang sudah saya kerjakan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement