Kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di beberapa kota di Indonesia. Banyaknya jumlah titik api serta rendahnya curah hujan mengakibatkan udara beberapa daerah yang terdampak diselimuti asap pekat.
Pekatnya asap hingga mengganggu pernafasan dan aktivitas warga. Kegiatan sekolahpun harus diliburkan karena khawatir para siswa akan terkena ISPA.
Kejadian rutin tahunan ini seolah tak pernah dicari penyelesaiannya. Rakyat dikorbankan demi keuntungan segelintir orang. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi memang sengaja dilakukan untuk memperluas wilayah tanam bagi para pengusaha.
Tindakan ini sungguh dzalim, karena membuat banyak orang yang menderita. Seharusnya pemerintah dengan tegas mengusut para pelaku dan memberikan hukuman yang berat. Mengambil alih pengurusan wilayah umum seperti hutan, agar tak dieksploitasi swasta.
Karena negaralah yang seharusnya mengelola hutan. Lalu menggunakan hasil dari pengelolaan hutan untuk kepentingan masyarakat umum. Sehingga rakyat dapat sejahtera dan bukan hanya mendapatkan petaka terbekap kabut asap.
Kabut asap juga merupakan hal darurat yang butuh penyelesaian segera. Rakyat berhak hidup sehat dan aman. Pemerintah seharusnya mengupayakan berbagai cara untuk memadamkan titik api.
Termasuk menerima tawaran bantuan negara tetangga Malaysia untuk memadamkan api. Malaysia mengklaim memiliki teknologi yang cukup memadai untuk memadamkan api. Namun Indonesia menolak tanpa ada penjelasan.
Para pemimpin negeri ini seharusnya mencari solusi yang tepat dan cepat agar tak banyak korban berjatuhan. Sebagai pelayan rakyat sepatutnya para pemimpin negeri ini tak dapat tidur nyenyak dan makan enak, selama jutaan jiwa rakyatnya sedang bertaruh nyawa menghirup m racun yang terbawa di dalam asap.
Karena pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya. Sabda Rasulullah Saw :"Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pengirim: Silvia Anggraeni,S.Pd, Lampung