Jumat 18 Oct 2019 20:43 WIB

Rektor UIN Jambi Berupaya Tingkatkan Mahasiswa Asing

UIN Jambi ingin menuju kampus bertaraf internasional.

Wisuda sarjana (ilustrasi)
Foto: Dede Lukman Hakim/Republika
Wisuda sarjana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI— Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin (UIN-STS) Jambi, Prof Suaidi Asy'ari akan berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang menuntut ilmu di perguruan tinggi itu. 

"Salah satu targetnya untuk membawa UIN menjadi salah satu kampus yang diminati mahasiswa asing, meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar negeri," kata dia di Jambi, Jumat (18/10). 

Baca Juga

Rektor UIN-STS periode 2019-2023 yang baru saja dilantik Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Rabu (16/10) itu, menyebutkan perbaikan dan penataan wajah kampus juga akan menjadi bagian program 100 hari pertama kerjanya sebagai pimpinan kampus itu. 

Hal itu merupakan bagian penting untuk mendukung program jangka panjang, menjadikan kampus yang diminati para mahasiswa asing atau internasional untuk menimba ilmu di tempat tersebut. "Dengan memperbaiki tempat parkir dan taman, maka akan lebih tertata," kata pria kelahiran Sungai Manau Kabupaten Merangin itu. 

Suaidi mengatakan perguruan tinggi sebagai lokomotif perubahan sosial, unggul nasional, menuju internasional, dengan semangat membuat kurikulum moderenisasi Islam. 

Selain itu, katanya, mempercepat peningkatan kualitas dan kuantitas akreditasi lembaga dan akreditasi prodi, meningkatkan kapasitas dosen dan kapasistas calon alumni agar bisa ikut bersaing.

Pihaknya juga akan mendorong penguatan kesadaran akan teknologi saat ini serta mengasah dan meningkatkan kemampuan berbahasa asing bagi para mahasiswanya.

Guru besar UIN STS Jambi bidang ilmu pemikiran politik Islam yang sebelumnya menempati posisi wakil rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN STS Jambi itu, terpilih menjadi Rektor UIN Jambi periode 2019-2023, setelah bersaing dengan tujuh kandidat.

Pria berkaca mata itu lahir di Sungai Manau, Kabupaten Meranginpada 1963, putra keenam dari delapan bersaudara dari pasangan Guru Asyari Salim (alm), pendiri Madrasah Nurul Falah di Kecamatan Sungai Manau dan Siti Rogaya (alm).

Gelar sarjana (S1) diraihnya di Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi. Gelar doctor of philosophy (Ph D) dalam kajian Islam dan politik di Indonesia diperoleh dari The University of Melbourne, Australia pada 2007. Gelar doktor dengan kajian sejarah peradaban Islam diraih di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta MA dari McGill University Kanada. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement