Selasa 15 Oct 2019 16:40 WIB

MA Zainul Hasan 1 Genggong Gelar Kemah Bahasa

Kemah Bahasa adalah yang perdana dilakukan oleh MA Zainul Hasan 1

MA Zainul Hasan 1 Genggong bekerjasama dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang  menggelar Kemah Bahasa selama 3 hari Jumat hingga Ahad (13/10).
Foto: Deo Adinda Pramadhan
MA Zainul Hasan 1 Genggong bekerjasama dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Kemah Bahasa selama 3 hari Jumat hingga Ahad (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Selain menambah materi pelajaran Bahasa Arab pada kegiatan ekstra, MA Zainul Hasan 1 Genggong, Probolinggo terus mangasah kemampuan anak didiknya berbahasa arab. Terbukti, seiring dengan jalannya kegiatan–kegiatan di luar Madrasah, kali ini MA Zainul Hasan 1 Genggong bekerjasama dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang  menggelar Kemah Bahasa selama 3 hari Jumat hingga Ahad (13/10).

Kemah Bahasa merupakan kegiatan Marasah yang dilakukan di luar ruangan (outdoor) dengan menggunakan tenda dan memanfaatkan alam sekitar untuk penjelajahan dan pelajaran. 

Kegiatan Kemah Bahasa yang diadakan MA Zainul Hasan 1 Genggong pada tahun ini adalah merupakan kegiatan perdana sepanjang sejarah berdirinya Madrasah, sebagai bentuk terobosan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh lembaga pendidikan se tingkat SLTA di Probolinggo demi Membumikan Budaya Literasi menuju generasi yang produktif dan berkarakter. 

Pelaksanaan Kemah Bahasa  yang dihadiri oleh Kepala Madrasah, Waka Kurikulum, dan Pembina Bahasa, beserta tamu istimewa diantaranya Perwakilan Dosen dan beberapa mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini bertempat di Bumi Perkemahan Zaha 2 Bremi, Krucil, Probolinggo.  

"Kami sangat berterima kasih kepada MA Zainul Hasan 1 Genggong, Probolinggo yang telah mempercayai kami untuk kerjasama dibidang bahasa arab ini, semoga kegiatan ini bernilai ibadah dan bermanfaat sehingga mampu memberi kemudahan para santri, guru, maupun pembina dalam mencetak generasi yang menguasai bahasa arab, sebab Bahasa Arab adalah salah satu bahasa terbesar di dunia. Indonesia sendiri merupakan negara muslim terbesar di Dunia. Itu sebabnya, Bahasa Arab termasuk bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia," Ujar Bapak Arief Rahman Hakim, selaku salah satu Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.  

Arief mengatakan kegiatan ini, berbasis interaktif kreatif antar kelompok peserta kemah di berbagai perlombaan seperti lomba pidato, bercerita, yel – yel, menyanyi, out bond  dsb yang semuanya berbahasa arab. Untuk lomba Pidato, Bercerita, dan Bernyanyi dinilai etika, grammer, intonasi, dan kelancaran, sedangkan saat out bond bahasa peniliaiannya kekompakan, lolos rintangan game tersebut dengan hitungan waktu serta menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat. Sedangkan yel – yel yang dinilai juri termasuk kekompakan, keunikan dan keseluruhan bernuansa bahasa arab.

Kepala Madrasah MA Zainul Hasan 1 Genggong, KH Hassan Ahsan Malik sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dalam mengenalkan bahasa arab. Belajar tidak melulu di dalam kelas, belajar juga bisa sambil berkemah dan out bond. Kemah Bahasa Perdana ini diharapkan bisa menjadi pengetahuan tambahan bagi para santri. Selain itu Kiai Hassan juga menuturkan bahwa dengan terlaksananya kegiatan ini, Madrasah telah melakukan kegiatan yang bernilai ibadah, pasalnya Bahasa Arab tidak bisa dipisahkan dengan Islam, karena selain Al Quran dan Al Hadist yang merupakan referensi utama agama islam berbahasa arab, ilmu – ilmu syariah juga ditulis dalam kitab – kitab berbahasa Arab. Karena, mempelajarinya adalah sebuah keharusan dan bagian dari ibadah kepada ALLAH SWT. 

Deo A Pramadhan, Guru sekaligus Pembina Bahasa Madrasah setempat menjelaskan, Dalam pelaksanaannya, Kemah Bahasa yang dilakukan ini merupakan upaya untuk menambah semangat santri guna memperdalam agama islam, ia mengutip perkataan dari Umar bin Khattab “Tamaklah dalam mempelajari bahasa Arab karena sesungguhnya ia merupakanbagian dari agamamu”.

"Maksudnya ialah, hidupnya  Bahasa Arab adalah hidupnya alquran dan hidupnya alquran adalah hidupnya islam," ungkap mantan Ketua LD PCI NU Turki ini.

Pengirim: Deo Adinda Pramadhan

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement