Senin 14 Oct 2019 16:38 WIB

Hoaks yang Beredar karena Ulah Buzzer

Banyak informasi bohong yang beredar, salah satunya disebabkan ulah para buzzer.

Berita palsu atau hoaks.
Foto: Pixabay
Berita palsu atau hoaks.

Mendapatkan informasi di era saat ini, tidaklah sulit. Salah satunya melalui media sosial (medsos). Siapapun bisa menjadi sumber atau pun penyebar informasi. Namun, disayangkan jika banyak informasi yang beredar sering bertolak belakang satu sama lain.

Fakta tak nyata. Konten dan sumber tak jelas. Bahkan tak sedikit yang berisi kebohongan. Banyaknya informasi bohong atau hoaks yang beredar, salah satunya disebabkan ulah para buzzer.

Informasi bohong ini, diolah sedemikian rupa oleh mereka hingga mampu menghasilkan berbagai kebohongan lain. Mereka bergerak berkelompok dan terorganisasi layaknya pasukan siber, dengan tujuan menciptakan disinformasi.

Hoaks dan menyebarkannya termasuk perbuatan buruk. Islam menganggapnya sebagai perbuatan dosa yang termasuk tindakan kriminal. Karena itu, sebaiknya menjauhi hoaks dan tidak menyebarkannya.

Begitupun dalam berbicara dan bermedia sosial, setiap orang agar pandai memilih informasi, tak langsung menyebarkan apa pun yang diterima. Sebaiknya, simpan dulu hingga kebenaran informasi itu diketahui.

PENGIRIM: Hamsina, Mamuju, Sulawesi Barat

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement