Jumat 11 Oct 2019 05:00 WIB

Menristekdikti: Saya tidak Pernah Larang Mahasiswa Berdemo

Menristekdikti mengimbau mahasiswa berdialog dan diskusi.

Menristekdikti Mohamad Nasir.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Menristekdikti Mohamad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan tidak melarang mahasiswa berunjuk rasa menyuarakan aspirasinya karena mahasiswa punya hak berdemonstrasi sebagai warga negara.

"Saya tidak pernah melarang mahasiswa berdemo. Namun, kampus tidak boleh mengerahkan mahasiswanya berunjuk rasa karena perguruan tinggi negeri adalah institusi," kata Nasir saat menanggapi pertanyaan wartawan di Auditorium Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis (10/10).

Baca Juga

Menurut dia, rektor tidak boleh menggerakkan mahasiswanya untuk berdemonstrasi. Namun, kalau mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan turun ke jalan, ia mempersilakan.

"Sejauh ini, tidak ada sanksi yang diberikan kepada rektor di perguruan tinggi negeri dan saya sudah mengumpulkan mereka. Tidak ada perguruan tinggi negeri yang menggerakkan mahasiswanya untuk demo," ujarnya.

Ia mengimbau para rektor mengajak mahasiswanya untuk dialog dan diskusi terkait dengan persoalan tersebut sehingga mahasiswa tidak perlu melakukan demonstrasi. "Pihak kampus bisa mengutamakan dialog dengan mahasiswanya sehingga dalam diskusi itu akan diketahui bagaimana sebenarnya peraturan perundang-undangan yang sedang digodok oleh Pemerintah. Dengan demikian, mahasiswa memahami duduk persoalan yang ada," ujarnya.

Nasir mengatakan Kemenristekdikti akan mengumpulkan seluruh rektor perguruan tinggi negeri untuk evaluasi penggunaan anggaran, pencapaian, dan penyimpangan apa saja yang terjadi di kampus tersebut. Namun, hal tersebut dilakukan bukan karena menjelang masa jabatannya sebagai menteri akan habis di akhir Oktober 2019.

"Saya selalu rutin menggelar pertemuan dengan seluruh rektor perguruan tinggi negeri setiap tiga bulan. Jadi, bukan karena jabatan saya akan habis, melainkan untuk evaluasi kinerja di perguruan tinggi negeri masing-masing," katanya.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jember berencana menggelar aksi unjuk rasa menolak tindakan represif Menristekdikti saat Mohamad Nasir meresmikan Gedung Integrated Laboratories Auditorium, Agrotechnopark IsDB Project di gedung auditorium Unej. "Awalnya kami akan menggelar demonstrasi atas pernyataan Menristekdti di sejumlah media yang melarang mahasiswa berdemonstrasi. Namun, dari Rektorat Unej meminta kami membatalkan aksi tersebut demi menjaga iklim kondusif dan akan disediakan waktu untuk audiensi dengan Menristekdikti," kata Wakil Ketua BEM Unej M. Rizal.

Ia menyayangkan pernyataan Menristekdikti yang dinilai meredupkan semangat idealisme gerakan mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya sehingga BEM Unej meminta pernyataan tersebut dicabut. Sebelumnya, Menristekdikti mengingatkan rektor dan dosen di perguruan tinggi bisa mendapat sanksi jika mendorong mahasiswanya melakukan demonstrasi. Kemenristekdikti mengimbau rektor dan dosen mengajak diskusi mahasiswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement