Senin 07 Oct 2019 01:03 WIB

JK: Negara tak Hanya Butuh Orang Pintar, tapi juga Terampil

JK menilai SDM yang terampil dan inovatif sama-sama pentingnya bagi kemajuan negara.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Jusuf Kalla
Foto: AP/Alastair Grant
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkap syarat utama majunya suatu negara adalah adanya sumber daya manusia terampil dan inovatif. JK menilai SDM yang terampil dan inovatif sama-sama pentingnya bagi kemajuan negara.

Karena itu, JK berharap keduanya harus berjalan dalam dunia pendidikan. Sebab, dalam dunia akademisi melahirkan dua macam SDM, yaitu SDM pintar dari universitas dan SDM terampil dari politeknik.

Baca Juga

"Universitas tujuannya menghasilkan orang pintar. Politeknik tujuannya menghasilkan orang terampil, orang bisa kerja," ujar JK saat meresmikan rumah susun mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) di Tanete Riattang Bone, sebagaimana keterangan yang diterima wartawan, Ahad (6/10). 

"Mana yang lebih penting? Dua-duanya penting", ujar JK lagi.

JK menerangkan, negara tidak bisa maju tanpa orang pintar. Namun, negara juga lebih tidak bisa lebih maju lagi tanpa orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan. 

JK pun mencontohkan karya SDM terampil dalam negeri seperti membangun ininfrastruktur. "Siapa yang mau bikin jalan, siapa yang mau bikin pengairan, siapa yang sama bikin rumah yang baik, siapa yang mau bikin pabrik-pabrik industri. Itu orang terampil bukan orang pintar saja", kata JK.

Karena itu, dalam kesempatan itu JK mendorong politeknik menghasilkan SDM yang terampil. "Karena itulah memang politeknik itu ujungnya ialah bikin orang terampil", imbuhnya.

JK mengatakan pendidikan yang melahirkan orang-orang pintar dengan penemuan atau ciptaannya banyak berkembang di Amerika. Sementara pendidikan yang fokus pada keterampilan atau skill berkembang di Eropa dan Asia.

"Amerika itu utamanya mendidik orang pintar, berinisiatif. Eropa dan Asia pada umumnya itu menghasilkan orang terampil. Ciptaan ada di Amerika tapi dibikinnya di Jepang", kata JK. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement