Sabtu 05 Oct 2019 05:17 WIB

Kemenristekdikti: e-commerce untuk Pendidikan Vokasi

Kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama Indonesia dan Singapura.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Kemenristekdikti menggelar seminar e-commerce untuk Pendidikan Vokasi
Foto: Foto: Istimewa
Kemenristekdikti menggelar seminar e-commerce untuk Pendidikan Vokasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - - Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar Seminar Pengembangan Program Supply Chain Management for E-Commerce di Perguruan Tinggi. 

Menurut Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan vokasi/politeknik mengadakan seminar yang memiliki tujuan untuk mengembangkan program kapasitas pendidikan teknis untuk e-commerce dan pengembangan relevansi pendidikannya di bidang e-commerce dan e-logistic.

Kemenristekdikti, kata dia, melalui Ditjen Belmawa melakukan pengembangan dalam peningkatan mutu politeknik/pendidikan vokasi sesuai dengan Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam seminar ini yang nantinya diperuntukkan bagi mahasiswa, dosen politeknik dan Pendidikan Vokasi. 

"Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa dan dosen Politeknik dan Pendidikan Vokasi. Untuk mendukung peningkatan mutu Politeknik/Pendidikan Vokasi," ujar Paristiyanti kepada wartawan, belum lama ini. 

Hadir dalam acara tersebut, para ahli seperti Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti Ismunandar, Presiden Direktur PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono, Office of International Relation Republic Polytechnic Singapore Dr Terence Chong, Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani, Chairman of POS Foundation for Polytechnic POS and STIMLOG Hariyanto, Direktur Politeknik Negeri Bandung Rachmad Imbang T, serta perwakilan Master Trainer dari Politeknik POS & STIMLOG dan Politeknik Negeri.

Paristiyanti berharap, selain menjadi wadah silaturahmi antar perguruan tinggi, seminar ini bisa memperoleh manfaat. Serta, untuk membangun jejaring perguruan tinggi dan berbagai pihak. 

"Kami juga mempersilakan untuk melakukan kerjasama dengan 7 politeknik yang telah terlebih dahulu mengikuti pelatihan e-commerce dimana mereka sudah memiliki Master Trainer E-Commerce, dan juga dengan Republic Polytechnic, Singapura," papar Paristiyanti.

Paristiyanti menjelaskan, terdapat lima poin tujuan yang diharapkan dari seminar ini. Pertama, menyebarluaskan informasi tentang pentingnya e-commerce/e-logistic sebagai bagian penting dari ekonomi digital. Kedua, meningkatkan kapasitas manajemen rantai pasok para dosen dalam merancang kurikulum bidang e-commerce/e-logistic dan menerapkannya dalam pembelajarannya bagi mahasiswa.

Ketiga, pengembangan rancangan kegiatan belajar yang berfokus pada transformasi kurikulum dari kurikulum tradisional ke kurikulum pembelajaran aktif dalam program manajemen logistik rantai pasok. Keempat, memperoleh masukan tentang kebutuhan industri terkait e-commerce/e-logistic.

Terakhir, dia berharap memperoleh masukan atau gagasan segar dari peserta tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran tentang e-commerce/e-logistic di perguruan tinggi yang link and match dengan dunia usaha dan dunia industri.

"Seminar dihadiri oleh 500 orang dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Diharapkan bisa bekerja sama dalam lingkup nasional maupun internasional dapat menjadi salah satu kekuatan untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di Politeknik," paparnya.

Kegiatan ini, kata dia, merupakan implementasi kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Singapura melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Politeknik di Indonesia dan Republic Polytechnic Singapura. Kerja sama ini, tertuang dalam MoU antara Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan Republic Polytechnic tentang Pengembangan Kapasitas untuk Pendidikan Teknis dalam Manajemen Rantai Pasok untuk e-commerce. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement