Selasa 01 Oct 2019 07:22 WIB

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Dibekali Sistem Otomasi Perpustakaan

Perpustakaan harus mengikuti perkembangan teknologi.

 Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry, Nurhayati Ali Hasan MLIS memberikan arahan sekaligus membuka acara pelatihan secara resmi, Sabtu (28/9).
Foto: Dok UIN Ar-Raniry
Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry, Nurhayati Ali Hasan MLIS memberikan arahan sekaligus membuka acara pelatihan secara resmi, Sabtu (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – Sebanyak 23 mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry dilatih dan dibekali pelatihan sistem otomasi perpustakaan berbasis web dengan menggunakan aplikasi SchILS (School Integrated Library System) dan INLISLite Kegiatan tersebut diadakan di UPT Perpustakaan UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Sabtu (28/9).

Acara  yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry menghadirkan nara sumber dan Instruktur dari Aceh Library Consultant (ALC). Mereka adalah Zulfiqri SIP, Muhammad Zulkifli SIP, M Saryulis HR dan Juliwan Mafazan.

Ketua pelaksana, Sahara Juliana dalam laporannya menjelaskan, pelatihan ini dilaksanakan untuk meng-upgrade pengetahuan para mahasiswa dan calon pustakawan dalam mengelola perpustakaan dengan sistem otomasi.

“Pelatihan ini diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari Prodi Ilmu Perpustakaan. Mereka dibekali dengan berbagai keterampilan dasar tentang penggunaan dan pemanfaatan aplikasi SchILS dan INLISLite untuk pengelolaan perpustakaan di era sekarang ini,” kata Sahara Juliana dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (30/9).

Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry, Nurhayati Ali Hasan MLIS mengatakan di era digital dan perkembangan teknologi saat ini perpustakaan akan ditinggalkan oleh pemustaka apabila tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi.

photo
Ketua Prodi, nara sumber dan instruktur pelatihan sistem otomasi perpustakaan berfoto bersama dengan peserta.

Menurut Nurhayati, dengan berubahnya sistem pengelolaan perpustakaan dari manual ke komputerisasi membawa dampak bagi perkembangan perpustakaan. Pustakawan sebagai pengelola informasi harus membekali diri dengan berbagai keterampilan khusus.  Salah satunya dengan menguasai perkembangan teknologi informasi.

“Perubahan itu terus terjadi, sebelum tersingkirkan dengan berbagai perubahan itu, tentu kita harus mempersiapkan diri dengan terus meningkatkan kemampuan serta mengikuti perkembangan zaman serta menguasai bidang ilmu,” kata Nurhayati saat memberikan arahan sekaligus membuka pelatihan.

Selain itu, Nurhayati mengingatkan para mahasiswa bahwa di era digital seperti sekarang ini yang dibutuhkan adalah kolaborasi, inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

“Di era sekarang ini kita harus saling mendukung, saling mensuport. Team work dan kolaborasi merupakan modal besar di era sekarang ini,”  katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement