Selasa 24 Sep 2019 17:02 WIB

Global Prestasi School Kurangi Sampah Plastik di Sekolah

Penggunaan air minum kemasan semakin berkurang di lingkungan sekolah GPS.

Global Prestasi School
Foto: dokpri
Global Prestasi School

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah sampah plastik di Indonesia menjadi sorotan publik. Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia menghasilkan sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik sebanyak 64 juta ton per tahun dan 3,22 juta ton sampah plastik tersebut mencemari lautan Indonesia. 

Semakin seriusnya masalah sampah plastik ini membuat pemerintah, komunitas, maupun instansi lain mengeluarkan gerakan mengurangi sampah plastik. Salah satunya adalah Global Prestasi School yang turut serta menjaga kelestarian lingkungan serta berusaha mengurangi penggunaan sampah plastik.

Beberapa program yang dilakukan adalah keikutsertaan siswa-siswi Global Prestasi dalam acara Youth Environmental Summit di Singapura yang membahas tentang keberadaan sampah plastik bagi 

Sepulangnya dari sana, para siswa tersebut menjadi Duta Anti Plastik di sekolah yang mengajak dan mengingatkan teman maupun guru untuk membawa botol (tumbler) minuman atau tempat makan sendiri, reusable bag, dan menggunakan stainless straw.

Pihak sekolah pun mendukung program ini dengan menyediakan water tap Air RO di beberapa titik sekolah. Diharapkan melalui program ini, penggunaan air minum kemasan semakin berkurang atau bahkan tidak ada di lingkungan sekolah GPS. Dengan banyak mengkonsumsi air mineral, kesehatan warga GPS juga akan semakin meningkat.

“Kami bangga dengan kemauan yang ditunjukkan oleh siswa-siswi kami. Mereka dengan sukarela mengkampanyekan gerakan ini dan menjadi duta peduli lingkungan sekembalinya mereka mengikuti Youth Environmental Summit kemarin," kata Yuliani dalam siaran persnya, Selasa (24/9). 

Kepala Sekolah SMP Global Prestasi School tersebut juga mengajak semua rakyat Indonesia, baik muda ataupun tua, untuk saling peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan. Menurut dia, semua harus dimulai dari hal-hal yang sederhana. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement