Selasa 03 Sep 2019 16:19 WIB

Mahasiswa UMM Tebarkan Kerukunan dan Toleransi

Semangat nasionalisme harus terus dirajut oleh semua komponen bangsa.

Upacara pesmaba di UMM.
Foto: Dokumen.
Upacara pesmaba di UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tidak seperti biasanya, pembukaan Pengenalan Studi Maha­siswa Baru (Pesmaba) 2019 di Universitas Muhamadiyah Ma­lang (UMM) kali ini dihadiri para penerjun payung dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Sebanyak delapan penerjun payung dari Korps Pasukan Khas (Paskhas) turun membelah langit Kota Malang dan tepat mendarat di lapangan Helipad Kampus III UMM, Senin (2/8).

Tepuk tangan riuh pun membahana di lapangan Helipad yang saat itu dipenuhi sebanyak 7.611 mahasiswa baru yang sedang mengikuti program Pesmaba. Dari jumlah sebanyak itu,  terdapat 93 orang mahasiswa asing yang berasal dari 24 negara.

Upacara Pesmaba ini dipimpin langsung Rektor UMM Fauzan dan dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir,  Ketua Badan Pembina Harian UMM yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden HA Malik Fadjar, Mendikbud Muhadjir Effendy, serta civitas akademika UMM.

Marsekal Pertama (Marsma) TNI Hesly Paat selaku Komandan Pangkalan TNI Udara (Danlanud) Angkatan Udara Abdul­rachman Saleh, yang diberi kehormatan menjadi inspektur upacara Pesmaba memberikan apresiasi positif terhadap model pengenalan kampus bagi mahasiswa baru. Ketika berbicara mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, Hesly meminta peran dan kontribusi para mahasiswa untuk menjaga dan terus merawatnya.

‘’Mahasiswa harus menebarkan kerukunan, toleransi di semua tempat dan kehidupan sosial di manapun sehingga secara tidak langsung akan membawa nama baik kampus,’’ kata jenderal bintang satu ini.

Hesly juga mengingatkan agar mahasiswa baru memiliki kemandirian serta kedewasaan selama mengembangkan ilmu pengetahuan di Kampus Putih UMM. Menyinggung kemerdekaan yang sudah diraih bangsa Indonesia selama 74 tahun ini, ia mengingatkan para mahasiswa untuk terus menjaga dan mengisi dengan hal-hal yang positif bagi kemajuan bangsa.

‘’Saya juga mengimbau kita semua untuk tidak melupakan jasa para pahlawan yang telah gugur. Para pahlawan bangsa  telah menanamkan tentang bagaimana  membawa bangsa Indonesia dalam harmonisasi keberagaman dan toleransi,” ungkap Hesly.

Semangat nasionalisme

Menurut Hesly, generasi muda sekarang ini dituntut untuk memenuhi berbagai hal seperti berprestasi dan dapat bersaing dalam kompetisi global. Namun begitu, semangat nasionalisme harus terus dirajut oleh semua komponen warga negara termasuk generasi muda. Upaya untuk memupuk semangat nasionalisme menurut Hesly terus ditumbuhkan pemerintah.

“Walaupun perkembangan dunia internasional telah mengikis rasa nasionalisme kita. Tujuan dari usaha memupuk nasionalisme ini adalah agar Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang memiliki kemajemukan, tetap lestari sepanjang masa,” ungkapnya.

Menurutnya, sejak berdirinya bangsa Indonesia, para founding father telah meletakkan prinsip fundamental bernegara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Peristiwa demo baru-baru ini di Papua merupakan contoh nyata pentingnya  menjunjung tinggi toleransi, keberagaman, dan berbagai perbedaan, serta mengedepankan dialog kerukunan, kebersamaan, kedewasaan dan nasionalisme.

 

Oleh sebab itu, ia sangat menyayangkan kejadian tersebut dan di sisi lainnya turut bangga, karena UMM sebagai salah satu kampus yang meskipun berbasis agama, namun mahasiswa, civitas akademika, dan seluruh masyarakat yang ada di dalamnya dapat menjadi inspirasi dan mewujudkan contoh nyata dari sikap persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.

“Salut untuk Universitas Muhammadiyah Malang. Saya sangat mengapresiasi dalam hal keterbukaannya menerima mahasiswa dengan beda ras, suku bangsa, dan agama. Namun masih saling berjalan di tengah keberagaman dalam menerapkan suasana toleransi,” ujarnya.

 

Penerjun payung

Kehadiran sebanyak delapan penerjun pasukan elit TNI AU ikut menambah semaraknya acara Pesmaba 2019 kali ini. Empat dari delapan penerjun berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan menghiasi langit-langit yang ada di sekitaran Kampus Putih. Selain itu dibawakan pula bendera Muktamar, bendera UMM, dan tidak lupa bendera bertuliskan Pesmaba.

Mengenai orientasi bagi mahasiswa baru melalui Pesmaba menurut Rektor UMM Fauzan adalah untuk menyikapi tuntutan zaman saat ini. “Inilah orientasi yang hendak kami ciptakan, sehingga generasi yang masuk menjadi mahasiswa baru tentu harus kita sikapi berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka adalah generasi milenial, yang akan hidup dalam dunia teknologi. Oleh karena itu, perubahan mindset seluruh warga UMM telah kita siapkan untuk menyambut itu,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement