Sabtu 31 Aug 2019 07:19 WIB

Readathon, Serunya Membaca Bersama di SMP Bina Insani

Readathon menjadi kegiatan bulanan SMP Bina Insani.

Para siswa SMP Bosowa Bina Insani membaca buku secara bersama-sama.
Foto: Dok SBBI
Para siswa SMP Bosowa Bina Insani membaca buku secara bersama-sama.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Setiap Rabu pagi, Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor menggelar Krida. Ini merupakan olahraga bersama yang diikuti oleh seluruh civitas akademika SBBI, dari jenjang KB-TK, SD, SMP dan SMA.

Namun pada Rabu (21/8), kegiatan Krida di SMP Bosowa Bina Insani diisi dengan kegiatan membaca secara bersama-sama atau dikenal dengan istilah Readathon.

Kepala SMP Bosowa Bina Insani, Haposan Andy mengatakan, Readathon berasal dari gabungan dua kata read (membaca) dan marathon (lomba lari jarak jauh). “Jadi, Readathon adalah saat di mana kita harus membaca buku dalam jangka waktu tertentu tanpa henti,” kata Haposan Andy dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis  (29/8).

Ia menambahkan, Readhaton menjadi kegiatan bulanan yang dilakukan di SMP Bosowa Bina Insani. Untuk bulan ini, tema yang diangkat adalah membaca buku Sahabat Nabi. Selama kurang lebih 42 menit, seluruh siswa dan guru membaca bersama lalu dilanjutkan dengan presentasi dari apa yang telah dibaca.

Kali ini giliran Nida, siswa kelas 8D, yang juga merupakan juara umum di angkatannya, mempresentasikan apa yang telah dibacanya. Nida membacakan  kisah sahabat Nabi bernama Suhaib bin Sinan dari buku Kumpulan 10 Sahabat Rasulullah.

Buku ini mengisahkan tentang kisah Suhaib bin Sinan, sang penggembala yang saleh dan dermawan. Ia mengikuti ajaran Rasulullah dan hijrah sampai akhirnya ia masuk Islam. Saat hijrah ke Madinah, ia bertemu kaum kafir Quraisy. Mereka tidak memberi jalan kepada  Suhaib bin Sinan.

photo
Para guru SMP Bosowa Bina Insani juga membaca buku secara bersama-sama.

Akhirnya,  agar ia bisa melanjutkan perjalanan menuju Madinah untuk hijrah, ia pun memberikan kunci gudang yang berisi semua hartanya dan ia pun bisa melanjutkan perjalanannya. Suhaib bin Sinan pun menjadi imam untuk menggantikan Umar Bin Khattab yang sudah meninggal. 

“Hikmah yang didapat setelah membaca cerita ini adalah kita bisa mencontoh perbuatan baik dan dermawan yang dilakukan olehSuhaib bin Sinan. Ia tidak memperdulikan hartanya karena ia sadar bahwa Allah akan menggantinya berkali lipat serta ia akan melakukan apapun agar dia bisa hijarh, beribadah, dan mendekatkan diri kepada Allah,” tutur Nida.

Kegiatan ini dinilai memberikan suasana yang berbeda, apalagi bagi siswa kelas 7. “Kegiatannya sangat seru. Kita bisa membaca dengan tenang selama 30 menit tidak terganggu oleh suara apa pun. Selain itu, kita bisa menambah wawasan tentang sahabat Nabi yang berperang untuk membela  umat Islam,” kata Ganes, siswa kelas 7C.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement