Jumat 30 Aug 2019 05:00 WIB

BNPT: Mahasiswa Harus Peka Terhadap Lingkungannya

Anak muda harus ikut serta dalam mencegah ancaman paham radikal terorisme.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan mahasiswa yang merupakan calon-calon pemimpin masa depan harus memiliki kepekaan dan kewaspadaan dalam menanggapi hal-hal yang mengancam dirinya, lingkungannya, bangsa dan negara.

"Anak muda, apalagi mahasiswa harus punya sense of crisis, kewaspadaan, perhatikan lingkungan sekitar. Kalian anak muda yang menjadi masa depan bangsa, harus ada naluri kebangsaan. Kalau lihat yang tak lazim, laporkan," kata Suhardi saat memberikan kuliah umum terkait radikalisme di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Padjajaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/8).

Baca Juga

Ia mengemukakan semakin maraknya penyebaran paham radikal dan terorisme di lingkungan kampus harus ditanggapi dengan serius, tidak hanya oleh pejabat kampus, tetapi juga oleh mahasiswa, terlebih mahasiswa baru yang notabenenya masih awam. Dia mengatakan mahasiswa juga harus ikut aktif dalam upaya pencegahan menyebarnya paham-paham radikal dan terorisme.

Salah satunya dengan melakukan kontranarasi dimana anak muda diharapkan ikut serta dalam menebarkan konten-konten positif di dunia maya. Suhardi menjelaskan kontra narasi dengan bahasa anak muda menjadi sangat penting karena anak muda merupakan target perekrutan kelompok radikal sehingga dibutuhkan pendekatan cara anak muda untuk melawannya.

"Anak muda harus ikut serta dalam mencegah ancaman paham radikal terorisme, bagaimana caranya? Sebar konten positif di dunia maya, ambil peran. Kami di BNPT juga seperti itu, kami memiliki agen-agen anak muda di seluruh Indonesia yang menyebarkan konten positif dengan bahasa mereka, bahasa anak muda," katanya.

Suhardi menjelaskan, pelibatan anak muda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme merupakan salah satu program andalan dari BNPT. Tidak hanya di dalam negeri, BNPT juga merekrut anak-anak muda dari negara-negara lainnya, dengan harapan mereka akan ikut serta menyebarkan konten positif di negaranya masing-masing.

"Di Indonesia kita punya 780 duta perdamaian, kita punya jaringannya, tahun ini kita adakan bertaraf Asia Tenggara, anak muda dari delapan negara Asia Tenggara kita kumpulkan, kita jelaskan kalau mereka menjadi sasaran brainwash. Tahun depan mau kita akan adakan berskala global," katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Universitas Padjadjaran Prof Rina Indiastuti mengungkapkan apresiasinya atas kuliah umum yang diberikan Kepala BNPT. Ia pun berkomitmen akan terus menjaga Unpad dari paham radikal terorisme.

"Kita terhormat mendapatkan kuliah umum dari narasumber yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Kami di sini, rektorat, dekan dan segenap warga Unpad siap mengawal kampus Unpad sebagai kampus antiradikalisme," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement