Selasa 27 Aug 2019 15:21 WIB

Menristekdikti Harapkan Inovasi Lahir dari Daerah

Pertumbuhan inovasi akan menopang peningkatan serapannya ke dunia industri.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Menristekdikti Mohamad Nasir.
Foto: Antara/Kahfie Kamaru
Menristekdikti Mohamad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Mohammad Nasir berharap inovasi dapat lahir dari tingkat daerah. Pesan itu disampaikannya dalam rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) pada Selasa, (27/8).

Nasir mengatakan sudah saatnya Indonesia maju melalui inovasi di bidang teknologi. Selama ini, ia mengapresiasi meningkatkan minat daerah dalam mengikuti Hakteknas tiap tahunnya.

Baca Juga

"Ambil tema dalam revolusi industri untuk ekonomi kreatif lebih baik supaya ke depan inovasi-inovasi bisa tumbuh dari daerah. Dengan Hakteknas ke daerah muncul inovasi luar biasa. Dari 2016 di Solo, 2017 di Makassar, 2018 di Pekanbaru, lalu sekarang di Bali ternyata respon inovasi naik," katanya kepada wartawan, Selasa (27/8).

Nasir menyampaikan pertumbuhan inovasi akan menopang peningkatan serapannya ke dunia industri. Dengan begitu maka industri dalam negeri bakal menyerap lebih banyak inovasi hasil kreasi anak negeri.

"Jika inovasi naik sehingga kalau masif maka inovasi bisa masuk industri akan lebih baik," ujarnya.

Diketahui, peringatan puncak Hakteknas dilakukan dengan pemberian penghargaan terhadap berbagai pihak yang mendukung inovasi. Pihak yang diberikan penghargaan diantaranya Pemda, Perguruan Tinggi, masyarakat awam dan periset. Mereka diganjar dengan kategori penghargaan berbeda.

Sebelumnya, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe menyebut dari data yang diperolehnya Indonesia berada di peringkat 36 dalam indeks daya saing dan peringkat 85 dalam indeks inovasi global. Ia menilai perlu ada upaya drastis untuk mendorong inovasi sekaligus penggunaannya hingga ke daerah.

"Perlu usaha besar untuk jadikan bangsa kita maju dan mandiri. Pemda sekarang jadi ujung tombak pembangunan ke depan," sebutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement