Rabu 21 Aug 2019 18:00 WIB

Pendapat Rektor Telkom University Soal Rektor Asing

Manfaat dari rektor asing ini harus lebih besar daripada sekadar ranking.

telkom university
Foto: telkomuniversity.ac.id
telkom university

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Telkom University Adiwijaya terbuka dengan didatangkannya rektor asing. Namun, dengan catatan rektor asing tersebut harus menguasai hal yang ada di dalam PTS tersebut. 

Ia berpendapat, rektor tidak bisa bekerja sendiri dan harus ada tim di dalam PTS agar peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa terjadi. "Saya pikir welcome saja, selama rektor asing bisa memahami kondisi di PTS tersebut," kata dia. 

Baca Juga

Selain itu, kata dia, pemerintah juga tidak bisa hanya melepas rektor asing untuk membenahi PTS. Hal lain yang juga tidak kalah penting adalah memfasilitasi PTS agar memiliki sara prasarana yang memadai. 

Ia mencontohkan, apabila pemerintah hanya mendatangkan rektor asing lalu melepaskannya, seperti motor bebek yang dikendari oleh seorang pembalap profesional. Motor bebek tentunya tidak memiliki akselerasi sehebat motor balap. 

"Jadi bukan hanya menggaji rektornya, tapi juga segi kapabilitas PTS-nya pun harus dibenahi, misalnya membuat produk riset menjadi unggul bagimana, kemudian bisa diakui internasional, dan produk inovasinya bisa masuk ke tahap komersialisasi," kata dia. 

Ranking yang meningkat di dunia internasional memang baik, namun yang terpenting juga bagaimana kebijakan pemerintah bisa mempertahankan kualias perguruan tinggi. Manfaat yang didapatkan dari datangnya rektor asing ini harus lebih besar daripada sekadar meningkatkan ranking di dunia internasional.

"Kita perlu bantuan rekan-rekan di kampus tersebut, sehingga bisa mengakselerasi dengan cepat problem-problemnya. Hal ini bisa dijadikan sebuah challenge untuk kita berpikir cepat sehingga akselerasi dari setiap perguruan tinggi bisa cepat dan tepat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement