Rabu 14 Aug 2019 09:30 WIB

Mahasiswa UMM Ciptakan Kreasi Olahan Kopi Inovatif

Inovasi kopi dilakukan agar harga jual kopi lebih tinggi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan penyuluhan produk olahan kopi melalui kreasi olahan kopi inovatif di Ngantang, Malang.
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan penyuluhan produk olahan kopi melalui kreasi olahan kopi inovatif di Ngantang, Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 105 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinisiatif membantu permasalahan kopi di Dusun Ganten, Desa Tulung Rejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Salah satunya dengan penyuluhan produk olahan kopi melalui kreasi olahan kopi inovatif.

Baca Juga

Koordinator bidang Ekonomi dan Kewirausahaan KKN 105 UMM, Muhammad Faizal Anshori menerangkan, Ngantang merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang cukup melimpah di Kabupaten Malang. Bahkan pada 2017, produksi kopi mencapai 348 ton termasuk Dusun Ganten dengan penghasilan 100 ton biji setiap tahunnya. Namun kopi ini hanya dijual secara gelondongan (borongan) dengan harga yang relatif murah. 

Melihat permasalahan ini, Faizal dan kelompoknya mencoba membantu masyarakat setempat. "Kita berinisiatif untuk membuat inovasi olahan kopi agar produk yang dihasilkan memiliki nilai jual yang lebih tinggi," ujar Faizal.

Menurut Faizal, kopi tidak hanya dapat diicip dalam bentuk minuman. Kopi juga bisa dibuat menjadi kerupuk, bahkan dalam bentuk-bentuk lainnya. Antara lain, menjadi mie kopi, nasi goreng kopi, sabun kopi, selai kopi hingga masker kopi serta analisa usaha produk olahan kopi. 

photo
Kerupuk kopi, salah satu produk inovasi olahan kopi.

Produk olahan mahasiswa UMM ini pun kini diberi nama KOPIN yang berarti Kopi Inspiratif Ngantang. Dengan KOPIN, Faiz berharap agar warga Dusun Ganten bisa terus berinovasi untuk membuat olahan kopi yang unik dan inspiratif. Lalu menjadi produk khas dari Dusun Ganten khususnya melalui inovasi Kerupuk Kopi.

Untuk memberikan nilai tambah, ia melanjutkan, produk kerupuk kopi perlu diberi kemasan dan label. "Agar kerupuk kopi lebih memiliki daya tarik," tegasnya.

Atas kegiatan pengabdian ini, Koordinator Desa KKN 105 UMM, Angga Pratama Fikri, menilai, warga Dusun Ganten terutama kelompok ibu-ibu sangat antusias dengan kegiatan penyuluhan produk olahan kopi. Untuk itu, ia berharap kegiatan penyuluhan ini bisa meningkatkan perekonomian warga Dusun Ganten. "Dan tidak hanya berhenti pada tahap penyuluhan saja tetapi berlanjut meskipun program KKN berakhir," tegasnya, melalui keterangan resmi yang diterima //Republika//, Rabu (14/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement