Selasa 06 Aug 2019 17:12 WIB

Pengamat: Perekrutan Rektor Asing Jadi Cambuk untuk Bersaing

Rektor-rektor agar menyadari persaingan ketat dengan perguruan tinggi lain.

Perguruan tinggi (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Perguruan tinggi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina Andreas Tambah mengatakan rencana perekrutan rektor asing menjadi cambuk untuk membakar semangat tenaga dalam negeri untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas. Ia berharap rektor-rektor yang ada sekarang menyadari persaingan secara ketat dengan perguruan tinggi yang lain.

Namun, Andreas menuturkan jumlah rektor asing yang akan direkrut juga perlu dibatasi, misalnya maksimal untuk lima perguruan tinggi terbaik Indonesia. Menurut Andreas, harus ada target jangka waktu rektor asing itu dari mulai menjabat hingga dapat menaikkan peringkat perguruan tinggi Indonesia.

Baca Juga

"Kita juga harus punya target berapa tahun dia menjabat bisa memperoleh predikat yang lebih baik, artinya masuk peringkat yang kita harapkan," kata Andreas di Jakarta, Selasa (6/8).

Dia berharap dari jumlah rektor asing yang direkrut tersebut, yang terbaik harus dipertahankan untuk kemudian bergulir untuk memimpin perguruan tinggi satu ke yang lain. Tujuannya, menularkan hal-hal yang baik sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Di samping itu, juga perlu kaderisasi dari perguruan tinggi yang nantinya memiliki rektor dari luar negeri sehingga paling tidak rektor asing ini bisa menularkan kompetensinya kepada tenaga dalam negeri. "Untuk perguruan tinggi yang lain yang diproyeksikan memperbaiki peringkatnya, maka rektor dari luar negeri ini digunakan, bukan hanya sebagai rektor, mungkin juga sebagai narasumber di berbagai pengembangan sumber daya manusia lainnya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement