Rabu 31 Jul 2019 22:25 WIB

Enam Perguruan Tinggi Belajar SPMI dan AMI ke IPB University

Penjaminan mutu diamanatkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.

Para peserta Bimbingan Teknik (Bimtek) Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Mutu Internal (AMI) yang diadakan P2SDM LPPM  IPB University  berfoto bersama nara sumber.
Foto: Dok IPB
Para peserta Bimbingan Teknik (Bimtek) Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Mutu Internal (AMI) yang diadakan P2SDM LPPM IPB University berfoto bersama nara sumber.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sepuluh peserta dari enam perguruan tinggi di Indonesia ikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Mutu Internal (AMI) yang digelar Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University di Kampus Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat,  22-27 Juli 2019. 

Mereka berasal dari Universitas Hasanudin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, IAIN Pontianak, Universitas Siliwangi, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Negeri Surabaya.

Penjaminan mutu merupakan salah satu yang diamanatkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia yaitu UU no 20 tahun 2003 pasal 51. Dalam undang-undang disebutkan agar pengelolaan perguruan tinggi dapat melaksanakan prinsip-prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan. 

“Dengan Bimtek ini diharapkan para peserta mampu membangun sistem penjaminan mutu di perguruan tinggi masing-masing sesuai visi misinya. Dan mampu memberikan layanan pendidikan formal sesuai standar nasional pendidikan tinggi serta meningkatkan mutu pelayanan. Selain itu diharapkan juga mereka mampu membangun sistem penjaminan mutu sebagai kegiatan sistemik di perguruan tinggi,” ujar Kepala P2SDM, Dr Ir Amiruddin Saleh.

Menurutnya,  tantangan lulusan perguruan tinggi saat ini untuk masuk dunia kerja tidak mudah. Mahasiswa dari perguruan tinggi harus dibekali dengan skill techno sociopreneur yang unggul, memiliki karakter yang bercirikan akhlak mulia, tanggung jawab, memiliki wawasan kebangsaan NKRI, pembelajar dan lincah. Selain itu, lulusan perguruan tinggi harus mempunyai kompetensi dan skill tinggi sehingga dapat bersaing di dunia kerja.

“Bimtek diharapkan dapat diimplementasikan dan juga akan memfasilitasi peserta untuk memasukan muatan-muatan baru, format baru yang aplikatif sesuai era 4.0 dan 3.0 sesuai dengan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) saat ini,” imbuhnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (31/7).

Dalam Bimtek ini, P2SDM menghadirkan narasumber dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan IPB University. Peserta juga mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Personal Quantum HRM Internasional sebagai auditor mutu perguruan tinggi berbasis ISO 17024.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement