Kamis 25 Jul 2019 16:00 WIB

Bendera Tauhid Dikhawatirkan, Bendera Pelangi Dibiarkan

Tak perlu dikhawatirkan siswa MAN pengibar bendera tauhid yag mencintai agamanya

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengunjungi MAN 1 Kabupaten Sukabumi dan menilai pelajar disana anti radikalisme, Kamis (25/7).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengunjungi MAN 1 Kabupaten Sukabumi dan menilai pelajar disana anti radikalisme, Kamis (25/7).

Berita pengibaran bendera tauhid ramai diperbincangkan. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun langsung tanggap dengan mengirim tim untuk menginvestigasinya. Berita ini tertulis dalam kicauan di akun media sosialnya. 

Cepat tanggap Menteri Lukman dalam menginvestigasi hal ini tentu sangat aneh. Kecurigaan terhadap bendera tauhid ternyata sangat besar di mata seorang menteri yang beragama Islam. Apalah lacur salah bendera ini. 

Baca Juga

Siswa MAN di kota Sukabumi yang diduga mengibarkan bendera tersebut harusnya tak perlu dicurigai. Mereka adalah generasi muslim, jika mereka kenal bendera tauhidnya tentu kita layak berbangga. 

Menteri Lukman tak perlu risau kepada orang yang mengenal agamanya. Yakinlah siswa pengibar bendera itu adalah siswa yang rajin shalat, taat kepada orang tuanya, tidak tawuran, dan cinta kepada negaranya. Mereka adalah generasi calon pemimpin di masa yang akan datang. 

Mentri agama sebaiknya merisaukan generasi muda yang berbendera pelangi. Apakah Menteri Lukman tidak sedih melihat generasi muda yang bebas bergaul tanpa batasan agama dan norma. Bahkan mereka sudah mengarah kepada orientasi seks yang bebas dan tidak normal. Laki-laki yang bersikap kewanitaan. Atau gadis yang bebas berpacaran sampai hamil di luar nikah. 

Siswa MAN adalah generasi Islam. Mereka pantas kita jaga dengan ajaran islam. Biarkan mereka mengenal aqidah agamanya. Biarkan mereka mengibarkan benderan agamanya. Jangan engkau risaukan.

Pengirim: Ade Sugiarti

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement