Kamis 25 Jul 2019 01:17 WIB

Belajar dari Kisah Dakwah Rasulullah

Perjuangan Rasulullah dalam berdakwah Islam berat dan luar biasa

Menjadikan Rasulullah sebagai teladan.
Foto: Republika/Prayogi
Menjadikan Rasulullah sebagai teladan.

Ajaran Islam yang mulia ini tak lepas dari sosok pembawa Risalah dan sang suri tauladan Nabi Muhammad SAW. Karenanya ajaran dienul Islam ini sampai pada kita. Perjuangan Rasulullah SAW demi agama ini bukanlah perjuangan yang mudah.

Perjuangan Rasulullah dalam menyampaikan Islam adalah perjuangan yang berat dan luar biasa. Pada waktu itu Rasulullah dihadapan kan banyak tekanan ketika menyampaikan Risalah dari Allah.

Baca Juga

Ancaman kaum kafir Quraisy pun bukan ancaman main-main, sudah berapa kali kaum kafir ingin membunuh Rasulullah. Manusia berhati nan mulia itu tetap berpegang teguh pada agama-Nya, meskipun banyak juga tawaran-tawaran duniawi dari orang kafir seperti tawaran jabatan, harta, dan wanita. Akan tetapi Rasulullah dengan tegas menolaknya. Jalan dakwah ini jauh lebih berharga daripada hal dunia.

Ada rasa haru, bahagia, bangga , dan pasti bersyukur ketika kita mendalami kisah dakwah beliau. Mulai dari perjuangan beliau SAW di mekkah sampai di madinah yang pada akhirnya Islam menjadi super power. Keimanan pada Allah Swt. lah dibalik keteguhan beliau.

Kini tugas kita adalah meneladani apa yang dilakukan beliau. Dakwah, menyampaikan Islam , ber amar ma'ruf nahi munkar adalah kewajiban setiap muslim. Berdakwah memang bukan hal yang mudah, apalagi di zaman saat ini. Di zaman yang penuh kerusakan ini. Tapi ini tidak seberapa dengan apa yang dihadapi Rasulullah dan para sahabat dahulu. Namun setidaknya, ketika amanah dakwah ini terasa begitu pilu dan sulit ingatlah segera perjuangan Rasulullah.

Zaman memang telah berganti, namun cerita tak berbeda jauh. Dakwah dan penentang dakwah bagaikan dua hal yang tak terpisah. Hanya berbeda orang saja. Itulah yang banyak terjadi. Rasulullah pun butuh waktu yang tidak sedikit hingga pada akhirnya beliau berhasil dengan izin Allah menegakkan kalimat Tauhid di bumi ini. Menjadikan syariat Allah sebagai hukum tertinggiyang mengatur kehidupan manusia.

Orang yang menghalangi dakwah beliau pun berakhir sama. Jika tidak bertaubat dan ikut di barisan Rasulullah maka adzab Allah pun menunggu di dunia dan akhirat. Butuh keimanan yang kokoh ketika menghadapi segala resiko dakwah. Apalagi saat di zaman ini. Ketika hukum Allah Swt. banyak di tinggalkan manusia dan diganti kan dengan hukum buatan manusia, maka menyampaikan kebenaran pun bukan sesuatu yang mudah.

Semoga kita tetap teguh dalam menyampaikan kebenaran, Istiqomah dalam ber amar ma'ruf nahi munkar, Istiqomah dalam perjuangan dan semoga kita bisa berjumpa dengan Rasulullah kelak. Meraih Syurga yang telah dijanjikan-Nya. Aamiin.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad

Pengirim: Yuli Saputri, Muslimah Wonogiri

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement