Rabu 24 Jul 2019 06:13 WIB

Sepucuk Cinta Savana

Auman malam menggulung padang pasir sembilu

Sedih dan menangis (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Sedih dan menangis (ilustrasi).

SEPUCUK CINTA SAVANA

Serat-serat dewi berserak di batinku

Terobek terurai oleh suaka rimba hatimu, Savana

Auman malam menggulung padang pasir sembilu

Yang tak terselesaikan dengan serbuan kata

rindu

Rasa rindu

Savana. Agaknya kau lukiskan rona jiwaku dalam

diam cintaku

Agaknya kau berdesir dengan suara puisi

tersembunyi

Yang menjeratku dalam perbincangan bisu dua

pasang mata kita

Yang menyiksaku dengan amukan hati yang melonjak

Memberontak, memaksaku menjemput

senyummu

Savana. Desiran anginmu terngiang dalam mimpi

-- Yogyakarta, 12 September 2017

TENTANG PENULIS: ALIM AHADI

Lahir di Sumenep, 27 Oktober 1996. Mahasiswa

SKI Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan

Kalijaga. Aktif menulis di Lesehan Sastra

Kutub Yogyakarta (LSKY).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement