Kamis 18 Jul 2019 14:21 WIB

Pengamat Pendidikan: Madrasah Masih Dipandang Sebelah Mata

Kurangnya perhatian pemerintah daerah pada madrasah karena terkait aturan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong tengah belajar. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong tengah belajar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pendidikan di madrasah seakan masih dipandang sebelah mata di saat masyarakat berebut mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SDN, SMPN dan SMAN. Pengamat pendidikan dari Uninus Dr Muhammad Abduh menyatakan, kurangnya minat untuk bersekolah di madrasah (MI, MTs, dan MA) karena masih ada anggapan kualitas yang kurang.

"Anggapan kualitas pendidikan di madrasah kurang karena adanya sejumlah permasalahan. Salah satunya, masih kurangnya perhatian dari pemerintah," ujar dosen Pasca-Sarjana STKIP Ar-Rahmaniyah, Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok, Kamis (18/7).

Abduh mengatakan, sekolah SDN, SMPN, dan SMAN di bawah naungan dinas pendidikan (disdik) pemerintah daerah. Sehingga, lanjutnya, dari sisi anggaran untuk sekolah negeri mendapatkan alokasi dana dan perhatian lebih dari pemerintah daerah.

"Dari sarana dan prasarana untuk sekolah negeri mendapat bantuan dana yang cukup besar dari APBD. Sedangkan, untuk madrasah tidak," terang penulis disertasi tentang Mutu Pendidikan Madrasah Aliyah ini.

Abduh menambahkan, madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Sementara, Kemenag tingkat kota atau daerah sistem koordinasinya langsung ke atas dengan ke kanwil (propinsi-red) dan pusat. "Kurangnya perhatian pemerintah daerah pada madrasah karena terkait aturan. Berbeda dengan disdik, untuk kepala dinas-nya yang mengangkat kan kepala daerah," jelasnya.

Untuk itu, Abduh berharap kepada pengelola madrasah untuk terus meningkatkan kualitasnya. Karena, dari prestasi madrasah tidak kalah dengan sekolah lainnya. "Bila mengacu pada Regulasi UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebenarnya mengatur porsi yang sama, sekolah dan madrasah. Madrasah sekarang lebih baik dibandingkan 10 tahun lalu, terutama dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional, yakni menciptakan manusia yang bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa."

Di Kota Depok, saat ini hanya memiliki satu MTs Negeri. Sedangkan, untuk MIN dan MAN belum ada. "Kami kesulitan mendapat dana untuk pendirian madrasah. Dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pun kurang," kata Kepala Kanwil Kemenag Kota Depok, Asnawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement