Kamis 18 Jul 2019 10:19 WIB

Cerita Alumnus UMM Bekerja di Perusahaan Multinasional

Safrilla jadi satu-satunya alumnus UMM yang bekerja d Ernst and Young Indonesia.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bekerja di sebuah perusahaan multinasional tentu menjadi dambaan bagi banyak orang. Pengalaman ini yang dirasakan alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Safrilla Putri Camendini.

Saat ini, Safrilla bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Firma Ernst and Young (EY) Indonesia. EY yang berkantor pusat di London, Inggris ini dinobatkan sebagai The Big Four Accounting Firms oleh International Accounting Bulletin.

Baca Juga

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik memberikan jasanya. “Saya sebagai satu-satunya alumnus UMM yang saat itu mendaftar di EY merasa bangga dengan almamater saya, karena berhadapan dengan alumnus kampus-kampus ternama,” ujar Safrilla.

Saat mengikuti prosedur tes masuk, kata dia, ada begitu banyak alumnus dari kampus-kampus ternama lainnya yang turut mendaftar. Antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Bina Nusantara (Binus) dan Universitas Pelita Harapan (UPH). Bahkan, adapula yang berasal dari Singapura, tapi ia tetap merasa optimistis.

Safrilla akan diangkat sebagai staf Assurance/Junior Auditing setelah melewati masa probation atau karyawan magang. Selama masa probation di EY, Putri mengaku banyak kecakapan yang ia dapat selama berkuliah di UMM yang sangat membantu di lingkungan profesional. Beberapa di antaranya penanaman pendidikan karakter dan social skill.

"Selain itu, sebagai seorang auditor, tentu pengetahuan dasar akuntansi dan audit," tambahnya.

Sebelumnya, Safrilla lulus mendapat Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik. Semasa berkuliah juga, Safrilla ikut organisasi kemahasiswaan yang mengasah bakatnya bernyanyi, yakni Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gita Surya UMM. Dia juga menggembleng diri di organisasi internasional AIESEC UMM guna mengembangkan potensi kepemimpinannya.

Aktif di organisasi, sambungnya, jadi modal terbesarnya diterima bekerja di EY. “Di AIESEC UMM misalnya, selain melatih kita berbicara bahasa Inggris, tetapi soft skill kita di situ juga benar-benar dilatih. Kompetensi ini sangat amat berpengaruh dan membantu saya saat (seleksi) wawancara. Selain soft skill, kita juga diajari cara berbicara dan menjawab berbagai pertanyaan wawancara dengan baik,” ujar Safrilla, melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id.

Dengan capaian ini, Safrilla mengajak teman-teman dari UMM untuk selalu terus mendalami hal yang ingin ditekuni serta belajar giat dan berikhtiar. Kedua, harus menjadi orang yang memiliki optimisme dan rasa percaya diri tinggi. Terakhir, agar selalu mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa di setiap melakukan aktivitas apapun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement