Kamis 04 Jul 2019 18:47 WIB

Bahasa Indonesia akan Diajarkan di Kampus Al-Azhar Mesir

Untuk pembukaan program studi ini, Al-Azhar bekerja sama dengan tiga perguruan tinggi

 Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dilihat dari udara.
Foto: www.cwrl.utexas.edu
Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dilihat dari udara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Dadang Sunendar mengatakan Bahasa Indonesia akan diajarkan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, pada 2020 mendatang. "Untuk pembukaan program studi ini, pihak Universitas Al Azhar juga bekerja sama dengan tiga perguruan tinggi. Yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Islam Negeri Maulana Ibrahim Malang," ujar Dadang usai pertemuan pengajar Badan Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Jakarta, Kamis (4/7).

Dia menambahkan yang terberat dalam menyiapkan prodi Bahasa Indonesia di luar negeri pada dua tahun pertama. Setelah sistemnya terbentuk dengan baik, maka proses pengajaran akan berjalan lancar.

Baca Juga

Saat ini, Bahasa Indonesia sudah diajarkan di 355 lembaga di 41 negara di dunia. Paling banyak diajarkan di Australia, karena Bahasa Indonesia masuk ke dalam kurikulum dasar dan menengah.

"Ini merupakan salah satu upaya kami dalam diplomasi bahasa. Kami berharap semakin banyak lembaga yang mengajar Bahasa Indonesia negara lain," tambah dia.

Setiap satu semester, Kemendikbud mengirimkan puluhan pengajar BIPA ke sejumlah negara dengan tujuan mengajarkan Bahasa Indonesia di negara itu. Hingga tahun ini, sudah sebanyak delapan gelombang pengajar BIPA yang diberangkatkan dan telah melayani sebanyak 3.444 orang.

Dadang menambahkan Kemendikbud juga menyelenggarakan pembekalan calon tenaga pengajar BIPA di Bogor pada 26 Juni hingga 5 Juli 2019. Kegiatan itu bertujuan menghasilkan pengajar BIPA yang mumpuni dan siap untuk melaksanakan tugas diplomasi kebahasaan khususnya di luar negeri pada masa tugas 2020.

Dalam pembekalan itu dilatih sebanyak 35 pengajar BIPA. Mereaka terdiri atas peserta pengajar BIPA, duta bahasa tingkat nasional dan juga pengajar BIPA lokal di Timor Leste dan Mesir.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement