Selasa 02 Jul 2019 14:03 WIB

Unpad Buka Delapan Prodi Vokasi D-4

Lulusan vokasi diharapkan bisa langsung mengaplikasikan ilmunya.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Muhammad Hafil
Kampus Unpad, Bandung
Kampus Unpad, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Padjadjaran membuka pendaftaran Sarjana Terapan (D4) tahun akademik 2019/2020. Tahun ini, program vokasi Sarjana Terapan Unpad membuka delapam program studi baru yang di antaranya merupakan transdisiplin dari berbagai keilmuan yang ada di Unpad.

Pelaksana Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti menjelaskan, penyelenggaraan program vokasi Sarjana Terapan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang aplikatif di sektor industri. Lulusan vokasi ini diharapkan bisa langsung mengaplikasikan ilmunya di bidang sesuai dengan kompetensi dan kualifikasinya.

Baca Juga

"Delapan prodi baru yang dibuka tahun ini melengkapi enam prodi vokasi yang lebih dahulu diselenggarakan. Program studi ini dibuka untuk merespons kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten di era Revolusi Industri 4.0," kata Prof Rina, Selasa (2/7).

Ia menyebutkan Adapun 8 prodi baru Sarjana Terapan yang dibuka tahun ini adalah Akuntansi Sektor Publik, Bisnis Internasional, dan Pemasaran Digital pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Teknologi Industri Kimia pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bisnis Logistik dan Kearsipan Digital pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pariwisata Bahari pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, serta Agroteknopreuneur. Khusus untuk prodi Agroteknopreuneur, penyelenggaraan prodi ini merupakan integrasi transdisiplin dari berbagai fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Sementara 6 prodi Sarjana Terapan yang sudah berjalan dan kembali dibuka pada tahun ini antara lain: Akuntansi Perpajakan (FEB), Administrasi Pemerintahan (FISIP), Administrasi Publik (FISIP), Bahasa dan Budaya Tiongkok (FIB), Manajemen Produksi Media (Fikom), serta Kebidanan (FK).

Ia menuturkan itu, prodi ini dibuka untuk merespons beragam potensi yang dimiliki nasional, khususnya di Jawa Barat. Diharapkan, adanya program studi ini dapat melahirkan sumber daya manusia yang mampu mengembangkan potensi tersebut.

Prof. Rina menjelaskan, agar keunggulan dan mutu prodi vokasi ini tetap terjaga, semua prodi akan berbasis kerja sama. Kerja sama dilakukan dengan sejumlah badan usaha, industri, maupun sektor pemerintahan terkait.

“Kerja sama pertama adalah perumusan capaian pembelajaran/kurikulum. Karena lulusan vokasi didorong untuk langsung bekerja, maka disasar dunia kerjanya perlu apa, kurikulum yang akan ditempuhnya bagaimana,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement