Sabtu 29 Jun 2019 10:09 WIB

Keluarga Taat, Ketahanan Bangsa Kuat

Keluarga akan membentuk individu yang taat kepada Allah dan berperan dalam kehidupan

Infografis Kesederhanaan Rasulullah.
Foto: Infografis Republika
Infografis Kesederhanaan Rasulullah.

Keluarga adalah unit terkecil suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa orang yang saling bergantung dan berkumpul di suatu tempat. Tanpa keluarga maka akan terdapat banyak hal yang hilang dari diri seseorang terutama dalam aspek kasih sayang.

Kondisi inilah yang mendasari tema Hari Keluarga Nasional ke-26 Tahun 2019 yaitu “Hari Keluarga, Hari Kita Semua” dan slogan “Cinta Keluarga, Cinta Terencana.” 

Baca Juga

Saat ini peran dan fungsi keluarga telah banyak terkikis dengan berpacunya kehidupan yang menuntut lebih banyak waktu para anggota keluarga untuk tidak bercengkerama bersama. Pola hidup sekuler dan hedonis juga telah menambah friksi yang mengganggu proses kehidupan keluarga.

Selain itu kerancuan dalam memahami makna keluarga telah menjadikan keluarga sekadar tempat singgah tanpa menjadikannya wadah pembentukan karakter ketaatan kepada Allah. Kesibukan orang tua telah melalaikannya dalam mendidik anak-anak sebagaimana mestinya. Pendidikan diserahkan sepenuhnya kepada sekolah tanpa menyadari ada bagian kewajiban utama di pundak orang tua. Tontonan kini menjadi tuntunan, mengidolakan seseorang atau sesuatu yang menjauhkan dari nilai agama telah menjadi hal yang lumrah.

Visi keluarga yang seharusnya dirumuskan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, belum tentu ada di setiap keluarga. Padahal dari sini akan dijabarkan pembagian peran dan pelaksanaan kewajiban masing-masing anggota keluarga.  Hasilnya akan terbentuk pribadi-pribadi takwa yang siap mengarungi kehidupan.

Sebagai contoh dapat dilihat pada keluarga Rasulullah. Sebagai seorang suami dan ayah, Rasulullah senantiasa memberikan pengajaran kepada istri dan anak-anaknya untuk melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Tidak hanya itu Rasulullah juga memiliki waktu untuk bersenda gurau bersama keluarga sehingga tercipta keharmonisan di dalamnya. Waktu demi waktu yang berjalan sepenuhnya dalam rangka saling menguatkan di jalan Allah. Dengannya istri dan anak-anak Rasulullah dapat memahami bagaimana peran mereka yang seharusnya di dalam keluarga dan berkiprah di masyarakat.

Oleh sebab itu keluarga akan menjadi bagian hidup yang selalu dirindukan bukan justru ditakuti ataupun dihindari. Keluarga akan membentuk individu-individu yang taat kepada Allah untuk berperan di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.  Berbekal ketaatan dari semua individu tersebut dan peran negara dalam mewujudkannya melalui regulasi yang bersumber dari ketentuan Allah, maka akan terwujudlah ketahanan bangsa yang kuat.

Sebuah ketahanan yang lahir dari bangunan ketakwaan yang akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi.  Sebagaimana yang Allah janjikan. 

Wallahua’lam bishshowwab

Pengirim: Ruruh Anjar, Lampung

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement