Rabu 26 Jun 2019 09:37 WIB

Menristekdikti tak Masalah Jumlah Pendaftar SBMPTN Turun

Penurunan jumlah pendaftar SBMPTN akibat adanya tes awalan, UTBK.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Menristekdikti Muhammad Nasir.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Menristekdikti Muhammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamamad Natsir menilai kebijakan pemberlakuan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) berdampak positif. Salah satunya mencegah mobilisasi massa ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) saat pendaftaran kuliah.

"Dengan proses ini sudah lebih baik dari masa lalu. Dalam penerimaan mahasiswa baru, biasa terjadi mobilisasi mahasiswa ke kampus bikin crowded di mana-mana. Di mana ada PTN disitu ada macet. Tapi sekarang tidak pernah ada," katanya pada wartawan di Jakarta, Selasa (25/6).

Baca Juga

Walau begitu, ia mengakui adanya penurunan jumlah pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Penyebabnya karena sudah ada tes awalan yaitu UTBK. Alhasil, calon mahasiswa tidak mendaftar kuliah secara untung-untungan.

"Dulu sistem tesnya calon mahasiswa daftar di PTN lakukan tes, dia berspekulasi diterima atau tidak enggak tahu. Tapi sekarang enggak bisa karena terbuka, saya tes dulu sebelumnya namanya UTBK. Dari nilai itu dibawa ke kampus untuk daftar. Setelah daftar dia lihat masuk enggak? Kalau enggak dia sudah lah daripada buang duit. Dia rasional saja cari PT swasta," ujarnya.

Ia berharap pemberlakuan sistem tersebut dalam penerimaan mahasiswa baru di PTN bakal berdampak positif pada kualias lulusan. "Lulusan berkualitas. Harapan input ningkat. Nanti kita tunggu hasilnya 4 tahun ke depan," ucapnya.

Diketahui, pendaftaran SBMPTN sudah ditutup per Senin 24 Juni 2019. Data menunjukkan, terdapat 714.652 siswa yang akan bertarung untuk duduk di bangku PTN. Namun bila dibandingkan dengan data 2018, ternyata jumlah peserta SBMPTN mengalami penurunan dari 860.001 siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement