REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Kita ngopi-ngopi cantik, yuk...'' Ajakan ini boleh jadi cukup sering menghampiri Anda. Acara ngopi bareng di sore hari memang sulit untuk ditolak begitu saja. Menyesap secangkir kopi sambil mengudap cake lezat sungguh menjadi pilihan tepat untuk mengakhiri hari terlebih setelah seharian bekerja.
Namun, di balik kenikmatannya, tahukah Anda cara memilih kopi yang berkualitas? Menurut pemilik Mazea Coffee, Antonio Jona, banyak orang tidak tahu manfaat kopi, tidak memikirkan kualitas dan dampaknya terhadap kesehatan. Dia menilai, meski kesadaran orang untuk minum kopi semakin tinggi, sayangnya kebanyakan tidak tahu komposisi kopi.
Belum lagi kopi premium berkualitas sering kali hanya bisa dinikmati kalangan menengah ke atas. "Jadi, kami terpikir bagaimana caranya memberikan kopi berkualitas premium yang terjangkau dengan cara masuk akal," ungkap Antonio di kedai yang terletak di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta.

Kopi-kopi di kedai kopi Mazea Coffee, Kawasan Hang Lekir, Jakarta, Sabtu (13/4).
Hasilnya, Antonio mengeluarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan mengambil kopi atau menggiling kopi di pihak lain. Untuk menjaga kualitas, Mazea Coffee memasukkan 15 gram kopi dibandingkan drift coffee pada umumnya, yaitu sekitar 10 gram.
Mazea juga mengambil kopi dengan grade paling atas, yaitu A. Sementara itu, kebanyakan kopi kemasan atau istilahnya kopi gunting, misalnya, terbuat dari grade rendah, sudah diekstrak, ditambah perisa makanan sehingga kurang baik untuk kesehatan. "Kalau suka dengar orang minum kopi lalu asam lambung naik, nah kita tidak seperti itu karena kita (memakai) kopi asli," ujarnya.

Suasana kedai kopi Mazea Coffee di Kawasan Hang Lekir, Jakarta, Sabtu (13/4).
Mazea memiliki riset gramasi bagaimana susu bertemu kopi. Rasa dari biji kopi dari berbagai daerah juga sebenarnya unik-unik, termasuk sensasi buah-buahan. Ini biasanya terjadi jika lahan pertanian kopi umumnya juga dekat dengan lahan buah.
Sedangkan, untuk menu andalan, ada kopi bakar yang merupakan cappucino dengan satu komposisi rahasia untuk menguatkan foam dan di atasnya diberi gula enau dengan grade paling tinggi asal Flores. Gula tersebut dihaluskan dengan pisau, tapi tidak sampai berbentuk bubuk, lalu dibakar sehingga mengeluarkan tekstur karamel bercita rasa unik.

Kopi khas Mazea Coffee di Kawasan Hang Lekir, Jakarta, Sabtu (13/4).
"Sedangkan, untuk sport booster biasanya ada yang minta pakai cup, botol, atau tumbler," katanya.
Dengan sajian kopi sehat berkualitas, Mazea Coffee menawarkan suguhan mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribuan per cangkir.
Kopi nusantara juga menjadi andalan Maxx Coffee. Saat ini, Maxx Coffee menggunakan tiga varian kopi lokal khas Indonesia, yakni kopi ciwidey dari Jawa Barat, kopi lintong khas Sumatra Utara, dan kopi gayo asal Aceh.
Varian kopi ini sekaligus menjadi produk unggulan dari Maxx Coffee yang juga memiliki visi memperkenalkan produk lokal Indonesia ke masyarakat. "Rencana kami juga akan mulai fokus untuk kopi toraja,'' ujar CEO Maxx Coffe Indonesia, Mehdi Zaidi.

Maxx Coffee merilis biji kopi asli Indonesia yang terdiri dari Aceh Gayo, Java Ciwidey, dan Sumatera Lintong.
Ketiga varian kopi tersebut dinilai paling banyak diminati di Indonesia sehingga kerja sama dengan petani kopi lokal mulai dijalin sejak sebelum Maxx Coffee hadir di tengah masyarakat, tepatnya pada tahun 2015.
"Sebenarnya kopi-kopi ini kita ambil dari petani, kami proses kembali dan sudah dikemas dengan rapi sebagai asli lokal produk Indonesia. Pastinya kami berharap bisa berkontribusi untuk meningkatkan produk Indonesia sendiri," jelasnya.