Ketika mengenal Muhammad, ia pun mulai tertarik kepada pemuda itu. Kepada sepupunya, Waraqah bin Naufel bin Assad, yang dikenal sebagai Ahlu al Kitab (Nasrani), ia menceritakan apa yang dialami Maisarah ketika menemani Muhammad dalam kafilah dagang. Lalu kepada teman akrabnya, Nafisah binti Muniyah, ia curhat tentang isi hatinya.
Waraqah menjelaskan bahwa Muhammad akan menjadi nabi dan rasul. Sedangkan Nafisah, setelah mendengarkan curhat Khadijah, bergegas mendatangi Muhammad dan menceritakan isi hati Khadijah yang ingin dijadikan istrinya. Ternyata keinginan Khadijah tidak bertepuk sebelah tangan.
Singkat kata, Muhammad lalu mendatangi paman-pamannya agar melamarkan Khadijah. Pernikahan pun kemudian digelar.
Hampir semua Bani Hasyim dan para pemuka Quraisy datang pada acara akad nikah. Peristiwa bahagia ini terjadi dua bulan setelah Muhammad memimpin kafilah dagang ke Syam.
Dalam buku Zaujatu al Anbiya, Sheikh Dr Mustafa Murad, guru besar Universitas Al Azhar, mengatakan, setelah menikah Muhammad lalu pindah ke rumah Khadijah. Mereka pun memulai lembaran baru kehidupan suami-istri.
Pada waktu itu Muhammad berusia 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Khadijah merupakan istri pertama Muhammad dan satu-satunya sampai ia (Khadijah) wafat.
Suami-istri ini dikaruniai enam anak. Dua anak laki-laki meninggal dunia waktu masih kecil. Sedangkan empat anak perempuan mereka adalah Zainab, Raqayah, Umm Katsum, dan Fatimah.
Sebagai istri, Khadijah selalu mendukung suaminya. Ia membiarkan Muhammad berlama-lama beribadah kepada Allah SWT. Ia juga mempersiapkan segala perbekalan manakala Muhammad akan pergi ke Gua Hira, untuk beribadah pada malam-malam yang panjang.
Setelah beberapa kali berkontemplasi dan beribadah di Hira, terjadilah peristiwa besar itu. Jibril datang ke Gua Hira dan mengatakan kepada Muhammad, ‘’Bacalah!’’. Muhammad menjawab, ‘’Saya tidak bisa baca!’’.
Jibril kembali mengulang, ‘’Bacalah!’’. Muhammad tetap menjawab, ‘’Saya tidak bisa baca!’’.
Lalu untuk ketiga kalinya, Jibril pun menuntun Muhammad, ‘’Bacalah, atas nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah…’’ (Al ‘Alaq:1-5).