Jumat 07 Jun 2019 00:10 WIB

Arus Balik, Hindari Bawaan Menggunung di Atap Mobil

Bawaan menggunung di atap mobil mempengaruhi keamanan berkendara.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi. Bawa muatan secukupnya jangan sampai menggunung di atap mobil.
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi. Bawa muatan secukupnya jangan sampai menggunung di atap mobil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat momen arus balik, tidak jarang pemudik yang kembali dari kampung halaman dengan bawaan menggunung di atap mobilnya. Padahal, total beban muatan kendaraan berdampak terhadap kenyamanan dan keamanan berkendara.

Karena itu, ada beberapa hal yang perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum membawa muatan di mobil. Salah satunya jumlah bobot maksimal dari mobil yang akan dikendarai.

Cek berapa bobot bawaan maksimal yang direkomendasikan untuk mobil Anda. Misalnya, sejumlah mobil keluarga (berkursi 7 penumpang) memiliki bobot beban maksimal sekitar 550 kilogram.

"Di kira-kira saja. Untuk mobil tujuh penumpang, jika rata-rata bobot penumpang sekitar 70 kilogram, maka totalnya 490 kilogram. Artinya, berat barang bawaan sebaiknya tidak lebih dari 60 kilogram," kata Departement Head Dealer Technical Suport PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada Republika, beberapa waktu lalu

Menurut Didi, bobot kendaraan terbilang sederhana, namun kerap kurang mendapat perhatian. Padahal itu berkaitan dengan aspek keselamatan berkendara. Salah satu hal yang cukup berpengaruh adalah soal pengendalian kendaraan.

Karena total beban otomatis berdampak pada kinerja suspensi dan stabilitas berkendara. "Handling (kendali pengemudian) pasti terpengaruh. Semakin berat bebannya, jarak pengereman pun juga akan semakin jauh," ujarnya.

Bagaimana dengan mobil yang "menggendong" barang bawaan di atap mobil dengan rak (roof rail)? Berdasarkan buku manual kendaraan, ia merekomendasikan barang bawaan di atap mobil tidak lebih dari 75 kilogram.

Karena, jika melewati batas yang dianjurkan, dapat mempengaruhi stabilitas mobil. Beban berat juga dapat membuat kinerja mesin kian "tersiksa" dan konsumsi bahan bakar jadi kian boros. Jika ingin tetap irit bahan bakar, tentu total beban juga harus diperhatikan.

Terkait irit bahan bakar dengan mobil dengan bawaan maksimum, Didi membagikan sejumlah tips. Pertama, jaga kecepatan konstan. Sehingga, putaran mesin dapat terjaga dan tak banyak BBM yang terbuang.

Kedua, jangan injak gas terlalu dalam dan hindari pengereman mendadak. Artinya, pengendara harus selalu menjaga jarak dengan baik, sehingga permainan pedal gas dan rem dapat lebih smooth.

(Baca juga: 7 Persiapan Berkendara Saat Arus Balik)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement