Ahad 05 May 2019 15:23 WIB

Bersuka Cita Menyambut Ramadhan

Bersuka cita menyambut bulan dilipatgandakan pahala yaitu Ramadhan

Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ramadhan

Ramadhan, bulan yang selalu dinanti kehadirannya akan kembali hadir di tengah umat Islam. Jauh-jauh hari Nabi SAW menyambutnya dengan penuh khidmat, bahkan sejak bulan Rajab. Hal ini ditunjukkan melalui doa yang populer, ”Allahumma Barik Lana fi Rajab wa Sya’ban, wa Ballighna Ramadhan.” (Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan). 

Kaum muslimin hendaknya bersuka-cita menyambutnya. Menyambut Ramadhan termasuk dari pengagungan syiar-syiar Allah SWT. “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS al-Haj [22]: 32).

Baca Juga

Mengapa bersuka cita menyambut kehadiran Ramadhan? Pertama, Ramadhan bulan dilipatgandakan pahala. ”Semua amalan anak Adam dilipatgandakan (balasannya): satu kebaikan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.” Allah berfirman, ”Kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang langsung membalasnya. Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (HR Muslim).

Kedua, surga ar-Rayyan bagi yang berpuasa. ”Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut dengan ar-Rayyan, yang pada hari kiamat nanti hanya akan dimasuki oleh orang yang terbiasa berpuasa. Tidak satupun selain mereka yang memasukinya. Jika mereka (orang-orang yang terbiasa berpuasa) telah masukinya, pintu itu akan ditutup. Sedangkan siapa saja yang telah masuk melaluinya, ia pasti minum. Barangsiapa yang minum ia pasti tidak akan merasakan haus untuk selamanya.” (HR Bukhari, Muslim, Nasa’i dan Tirmidzi).

Ketiga, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu, sehingga orang yang berpuasa leluasa berburu kebaikan. ”Telah tiba kepada kalian bulan penuh berkah. Allah mewajibkan kalian berpuasa di bulan ini. Pada bulan itu pula pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu. Pada bulan tersebut ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendapatkan kebaikannya, maka sungguh ia telah dihalangi (benar-benar tidak akan mendapatkannya).” (HR Nasa’i). 

Keempat, doa orang yang berpuasa mudah dikabulkan. Nabi SAW bersabda, ”Tiga macam doa yang pasti dikabulkan, doa orang yang berpuasa, doa orang yang didzalimi, dan doa orang yang musafir.” 

Kelima, diampuni dosa. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari Muslim).

Keenam, pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qadar, suatu malam yang nilainya lebih baik dari pada seribu bulan. (QS al-Qadr [97]: 1-3). 

Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kaum muslimin agar bertemu dan dapat menghidupkan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari-Nya, meraih apa yang telah dijanjikan, dan menjadi insan yang takwa. Amin.

Pengirim: Imam Nur Suharno, Kepala HRD dan Personalia Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement